Pemerintah Korsel Perketat Social Distancing

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Korea Selatan memberlakukan aturan social distancing atau jaga jarak yang lebih ketat untuk wilayah Seoul di tengah kasus virus corona yang mengalami lonjakan, demikian dikatakan Perdana Menteri Korsel, Chung Sye-kyun.

Pemberlakuan aturan ini dimulai pada Selasa (17/11) tengah malam waktu setempat. Aturan tersebut melarang pertemuan publik yang terdiri dari 100 orang atau lebih, membatasi layanan keagamaan, penonton acara olahraga hanya diperbolehkan hingga kapasitas 30%, dan mewajibkan fasilitas dengan risiko tinggi seperti bar dan karaoke memperluas jarak di antara para tamu.

Korea Selatan sendiri menjadi salah satu kisah sukses mitigasi virus corona di dunia setelah menangani pandemi virus corona besar di luar Cina, dengan melakukan pengujian dan pelacakan yang agresif. Meski demikian, Negeri Ginseng masih berjuang menekan angka infeksi virus corona.

Kebijakan ini ditempuh oleh pemerintah Korsel menyusul jumlah kasus harian infeksi corona yang berada di angka 200 selama tiga hari beruntun pada Senin (16/11) dan menjadi yang tertinggi sejak awal September.

Kondisi ini diperburuk dengan sejumlah wabah klaster yang berasal dari kantor, fasilitas medis, serta pertemuan kecil di kawasan Seoul yang notabene padat penduduk.

“Upaya anti-virus corona kami sedang menghadapi krisis, dan situasinya sangat serius di wilayah metropolitan Seoul,” kata Perdana Menteri Korsel, Chung Sye-kyun dalam sebuah pertemuan, melansir Reuters, Selasa, 17 November 2020.

“Kebijakan ini akan menyebabkan ketidaknyamanan yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari kami. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman, kami semua tahu bahwa akan muncul krisis yang lebih besar apabila kami tidak bertindak sekarang,” tuntasnya, melansir Reuters, Selasa, 17 November 2020.

Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Jeong Eun-kyeong mengatakan bahwa perhitungan harian bisa mencapai 400 kasus virus corona. Ia pun meminta warga untuk mematuhi aturan kebersihan yang ketat dan meminimalkan perayaan akhir tahun.

Sementara Kementerian Luar Negeri Korsel mendesak semua perjalanan ke luar negeri yang tidak penting untuk dibatalkan. Selain untuk menekan angka infeksi virus corona dalam negeri, dunia juga tengah berjuang menghadapi gelombang kedua yang tak kalah mengkhawatirkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini