MATA INDONESIA, ROMA – Umat Katolik mengkhawatirkan kesehatan Paus Fransiskus setelah Italia dinyatakan memiliki kasus virus corona COVID-19. Paus dikabarkan menderita flu dan demam awal minggu ini.
Namun, Kepala Pers Vatikan, Matteo Bruni, mengatakan Paus Fransiskus menderita “penyakit ringan,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pernyataan itu muncul setelah Paus terlihat menderita flu dan demam di awal pekan ini. Apalagi saat memimpin kebaktian Rabu 26 Februari 2020, suaranya serak dan dia tampak menutupi hidungnya dengan sapu tangan.
Paus juga dikabarkan membatalkan sejumlah kegiatannya di dalam dan di luar Italia belakangan ini.
Kementerian Kesehatan Italia dikabarkan telah mencatat 1.128 kasus virus corona dengan angka kematian 29 orang. Sementara Vatikan adalah negara kota yang dikelilingi wilayah Italia.
Italia adalah negara Eropa dengan kasus COVID-19 terbanyak hingga sekarang. Sebagian besar kasus Corona terjadi di utara Italia, tepatnya wilayah Lombardy.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyalahkan manajemen rumah sakit sehingga wabah menakutkan itu muncul di negara tersebut. Manajemen rumah sakit di Italia disebutnya tidak layak.
Dalam hal ini, Conte menegaskan beberapa rumah sakit di utara Italia itu tidak seluruhnya mengikuti protokol yang ditetapkan pemerintah dalam menangani pasien terduga bahkan pasien positif corona.
