Patroli di Laut Cina Selatan, Prancis Coba Menyulut Emosi Cina

Baca Juga

MATA INDONESIA, PARIS – Kapal selam bertenaga nuklir milik Prancis termasuk di antara dua kapal angkatan laut yang belum lama ini melakukan patroli di Laut Cina Selatan. Ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Prancis dalam sebuah langkah yang dapat memicu emosi Cina –yang mengklaim sebagian besar perairan strategis tersebut.

Dalam akun Twitter-nya, Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly mengaku terkesan dengan patroli kapal selam SNA Emeraude yang dilakukan di Laut Cina Selatan.

“Patroli luar biasa ini baru saja menyelesaikan lintasannya di Laut Cina Selatan. Bukti nyata dari kemampuan Angkatan Laut Prancis untuk ditempatkan jauh dan untuk waktu yang lama bersama dengan mitra strategis kami Australia, Amerika, dan Jepang,” tulis Menhan Florence Parly dalam akun Twitter, melansir France24, Selasa, 9 Februari 2021.

Beijing mengklaim hampir semua wilayah Laut Cina Selatan, sementara Taiwan, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam juga mengklaim sebagian dari wilayah Laut Cina Selatan yang diyakini menyimpan kekayaan minyak dan gas yang berlimpah.

Anggota NATO, Prancis yang memiliki zona ekonomi ekslusif (ZEE) di Pasifik menekankan pentingnya mempertahankan kebebasan navigasi di wilayah tersebut.

“Mengapa misi seperti itu? Untuk memperkaya pengetahuan kami mengenai wilayah ini dan menegaskan bahwa hukum internasional merupakan satu-satunya aturan yang berlaku di mana pun laut tempat kami berlayar,” sambung Parly.

Patroli kapal selam Prancis dilakukan setelah pelantikan Presiden AS, Joe Biden yang menggarisbawahi dukungan untuk sekutu di kawasan Asia. Pada April 2019, terjadi insiden angkatan laut di Selat Taiwan ketika kapal-kapal Cina menyuruh fregat Prancis Vendemiaire untuk meninggalkan jalur air yang memisahkan daratan Cina dan Taiwan – wilayah sensitif lain yang diklaim Beijing.

Kapal perang AS juga kerap berada di perairan tersebut dengan misi “kebebasan navigasi”.  Hal tersebut juga sebagai bagian dari penolakan Washington atas klaim Beijing di Laut Cina Selatan.

Pada pekan lalu kapal perusak USS John S. McCain berlayar di dekat pulau-pulau di Laut Cina Selatan yang diklaim oleh Beijing dan menjadi sengketa dengan sejumlah negara di Asia Tenggara dan Taiwan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini