Pakar: Covid-19 Memengaruhi Dinamika Politik pada Pemilu 2024

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 dinilai bakal memengaruhi dinamika politik khususnya pada pemilu serentak yang akan diadakan pada tahun 2024. Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro menilai bahwa dinamika tersebut disebabkan adanya kesenjangan di tengah masyarakat yang terjadi karena dampak Covid-19.

“Tuntutan rakyat akan lebih lebih besar lagi karena dampak negatif Covid terhadap meningkatnya kesenjangan sosial-ekonomi dalam masyarakat. Parameter atau kriteria pemimpin atau capres yang diinginkan masyarakat bisa berubah dan berbeda dengan pilpres 2019,” kata Siti Zuhro kepada Mata Indonesia News, Sabtu 8 Mei 2021.

Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga dinilai bisa menjadi momentum bagi kepala-kepala daerah untuk ‘unjuk gigi’. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Ia menegaskan bahwa kepala daerah memiliki peluang besar menarik perhatian publik dengan menerapkan kebijakan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

“Pandemi bisa menjadi lahan bagi kepala daerah untuk menunjukkan taringnya,” kata Burhanuddin.

Maka, ia memprediksi nama kepala-kepala daerah di beberapa wilayah akan mengemuka. Menurut survei yang dilakukan pada Mei 2020 lalu, tercatat nama-nama seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa mengemuka di tengah publik.

“Survei kami menunjukkan, elektabilitas dua kepala daerah naik selama pandemi, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,” kata Burhanuddin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini