Optimis Capaian Ekspor Produk UMKM Indonesia Capai 17 Persen di 2024

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Deputi Bidang UKM, KemenKopUKM, Hanung Harimba Rachman mengatakan saat ini pemerintah ingin meningkatkan kontribusi ekspor UKM mencapai 17 persen di tahun 2024, di mana saat ini baru mencapai 15,6 persen.

Menurutnya, untuk memastikan target peningkatan kontribusi ekspor UKM ini, pelaku UKM nasional membutuhkan biaya logistik yang lebih murah dan pengurusan administrasi ekspor yang lebih cepat.

“Kelangkaan kontainer menjadi permasalahan utama untuk UKM. Akibatnya biaya pengangkutan mahal atau biaya yang naik 300 persen, dan risiko kerusakan sangat tinggi karena lamanya penyimpanan produk,” ujarnya.

Selain kelangkaan kontainer, lanjut Hanung, kendala lainnya ialah pemetaan permintaan domestik atau tidak adanya market intelligence untuk menanggapi peluang produk, kapasitas produk, sertifikasi internasional, dan kemudahan pembiayaan ekspor bagi pelaku UKM.

Dia pun menegaskan, kontribusi ekspor Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Tiongkok yang memiliki kontribusi ekspor UKM sebesar 68 persen, dan indeks kinerja logistik 3,61, serta India dengan kontribusi ekspor UKM 40 persen dan indeks kinerja logistik 3,18.

“Ini menunjukkan kurang efisiennya waktu dalam pemenuhan dokumen ekspor serta kurangnya dukungan infrastruktur bagi pelaku UKM Indonesia untuk ekspor produknya. Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujar Hanung.

Kendati begitu, dalam membangun ekosistem ekspor yang kondusif bagi UKM, KemenKopUKM telah menyediakan berbagai program, di antaranya SMESCO Hub Timur untuk mengagregasi produk UMKM dan koperasi wilayah timur Indonesia, baik untuk target pasar di dalam dan luar negeri.

Selain itu, KemenKopUKM juga menyediakan SMESCO Labo untuk skill enrichment bagi semua pelaku usaha atau industri kecil dan menengah. Di dalam SMESCO Labo ini, tersedia beberapa fasilitas laboratorium yang sudah tersedia, seperti mechanical lab, photography lab, food lab, dan handicraft labo.

“Kita juga punya Rumah Produksi Bersama dalam komoditas produk nilam, rotan, bio farma, kelapa, dan sapi,” katanya.

Salah satu bentuk ekspor berkelanjutan yakni pemerintah melepas ekspor 150 kontainer sabun olahan UMKM ke enam negara di Afrika dan Timur Tengah. Diharapkan langkah PT Restu Graha Dana ini menjadi semangat baru bagi para UKM untuk terus berdaya saing dan menembus pasar global.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembukaan WWF ke-10: Indonesia Dorong Kolaborasi Hadapi Masalah Air Global

BALI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka 10th World Water Forum di Bali International Convention Centre (BICC),...
- Advertisement -

Baca berita yang ini