Merapat ke Ulama, Cara Jenderal Listyo Patahkan Sentimen Agama

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah resmi dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Aziz pada 27 Januari 2021.

Namun perjalanan Jenderal Listyo menjadi seorang Kapolri tidak mudah. Terdapat sejumlah halangan dan rintangan selama menjajaki karir sebagai polisi yang bukan beragama Islam.

Salah satu contohnya seperti penolakan oleh sejumlah ulama dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap pelantikan dirinya sebagai Kapolda Banten pada tahun 2010. Alasannya karena Jenderal Listyo adalah seorang nonmuslim.

Meski sempat menimbulkan polemik namun mantan Kapolresta Solo tahun 2011 ini tetap dilantik sebagai Kapolda Banten menggantikan Brigjen Ahmad Dofiri.

Pengamat Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta menjelaskan bahwa Jenderal Listyo Sigit mampu menangani penolakan terhadap dirinya di Banten dengan baik. Kedekatannya dengan para ulama serta tokoh masyarakat menjadi salah satu upayanya dalam menjalin hubungan yang baik.

Maka, harapannya Jenderal Listyo mampu menerapkan cara yang sama saat menjalani tugasnya sebagai Kapolri.

“Harapannya hal ini bisa dilakukan juga nanti dalam skala nasional dalam konteks sebagai Kapolri,” kata Stanislaus saat berbincang dengan Mata Indonesia, 27 Januari 2021.

Kedekatan Jenderal Listyo dengan tokoh-tokoh ulama juga diharapkan mampu mencegah munculnya bibit-bibit paham radikalisme saat menjalankan tugasnya sebagai Kapolri.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini