Merah Putih Nggak Bisa Berkibar di Piala Thomas, KOI Minta LADI Selesaikan Tanggung Jawab

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) meminta LADI (Lembaga Anti-Doping Indonesia) menyelesaikan tanggung jawabnya agar Merah Putih bisa berkibar lagi.

Indonesia menjuarai Piala Thomas usai mengalahkan Cina 3-0, Minggu 17 Oktober 2021. Ini adalah Piala Thomas ke-14 sepanjang sejarah bagi Tim Merah Putih.

Tiga kemenangan Indonesia disumbangkan Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Jonatan Christie.

Sayang, di seremoni pengalungan medali dan penyerahan Piala Thomas, bendera Merah Putih nggak bisa berkibar dan diganti bendera PBSI. Ini dampak dari peringatan yang diberikan WADA (Badan Anti-Doping Dunia) kepada Indonesia karena tak patuh dalam program tes doping.

Pada 15 September, WADA mengirim surat pada LADI (Lembaga Anti-Doping Indonesia) terkait ketidakpatuhan uji doping. Indonesia diberikan waktu 21 hari memberikan klarifikasi. Indonesia gagal memberikan klarifikasi seperti halnya Thailand dan Korea Utara.

Menpora Zainudin Amali baru membalas surat tersebut pada 8 Oktober. Beliau baru mengetahui kasus ini karena adanya pergantian kepengurusan di LADI.

“Saya sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia bangga dengan penampilan Tim Thomas kita, tetapi juga sekaligus sangat kecewa dan sedih karena seremoni medali dengan bendera PBSI,” ujar Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari.

“Bayangkan, 19 tahun Indonesia mendambakan membawa pulang Piala Thomas ke Tanah Air, tetapi saat juara justru bendera Merah Putih tidak bisa ditampilkan. Saya bersyukur Indonesia Raya masih dapat berkumandang,” katanya.

“vSaya berharap LADI bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya sehingga dapat segera terbebas dari sanksi doping yang merugikan Indonesia di ajang Internasional,” tegasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini