Kuburan Massal 215 Anak = Sejarah Kelam Kanada

Baca Juga

MATA INDONESIA, OTTAWA – Sekelompok pribumi Kanada menyerukan pemerintah untuk melakukan penyelidikan terhadap kuburan massal yang berisi tulang belulang 215 anak-anak suku pribumi yang berada di lokasi bekas berdirinya sebuah sekolah di negara bagian, British Columbia.

Penemukan ini merupakan bagian dari sejarah kelam Kanada terkait perlakuan diskriminatif terhadap suku pribumi. Penemuan tulang belulang anak-anak ini sekaligus menggemparkan negara yang terletak di benua Amerika tersebut.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan bahwa pencarian lebih banyak kuburan massal adalah bagian penting dari menemukan kebenaran.

Tk’emlúps te Secwépem First Nation mengumumkan pekan lalu bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa 215 anak, beberapa di antaranya berusia tiga tahun. Anak-anak tersebut terkubur di situs Kamloops Indian Residential School – yang pernah menjadi sekolah terbesar di Kanada.

Antara tahun 1831 dan 1996, sistem sekolah perumahan atau asrama di Kanada secara paksa memisahkan anak-anak dari keluarga mereka, menjadikan mereka pelecehan, kekurangan gizi, bahkan pemerkosaan.

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada pun melakukan penyelidikan terhadap sistem yang disebut sebagai genosida budaya tahun 2015.

Penemuan kuburan massal yang berisi tulang belulang anak-anak itu memicu kemarahan publik, mendorong pengibaran bendera setengah tiang di puncak Menara Perdamaian di Gedung Parlemen di Ottawa, meletakkan ratusan sepatu di lapangan umum, tempat-tempat pemerintahan, dan tangga gereja.

Kabar mengenai kuburan massal anak-anak di British Columbia sejatinya telah beredar lama di masyarakat yang juga telah dibahas oleh Komisi.

Volume keempat dari laporan Komisi Kanada yang berjudul ‘Anak-anak Hilang dan Pemakaman Tanpa Tanda’, mengidentifikasi 3,200 anak yang meninggal di sekolah-sekolah asrama, sekitar sepertiga di antaranya tidak dapat diidentifikasi. Sejak publikasi laporan tersebut tahun 2015, 900 tambahan berhasil diidentifikasi.

“Orang tua berbicara tentang anak-anak yang pergi ke sekolah dan tidak pernah kembali,” tulis laporan tersebut, melansir Reuters, Selasa, 1 Juni 2021.

Kini, ada seruan baru bagi Kanada untuk berbuat lebih banyak lagi guna mengungkap apa yang terjadi di masa itu. Pada pertemuan di seluruh negeri, masyarakat adat bekerja, mencari cara untuk menyelidiki sejarah kelam di Kanada.

“Sangat penting bahwa ada program nasional untuk menyelidiki secara menyeluruh semua situs sekolah perumahan sehubungan dengan kuburan massal tanpa tanda,” kata Ketua Agung Stewart Phillip, Presiden Persatuan Kepala Suku Indian British Columbia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini