Korea Selatan Akan Segera Bebaskan Pemakaian Masker

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL Pemerintah Korea Selatan resmi mengumumkan bahwa pemakaian masker tidak lagi diperlukan untuk mereka yang telah divaksinasi dengan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19.

Melansir Reuters, Rabu, 26 Mei 2021, langkah tersebut merupakan upaya mendorong warga lanjut usia di Korea Selatan untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Negeri Ginseng bertekad untuk dapat memvaksinasi setidaknya 70 persen dari 52 juta populasinya pada September.

Selain dibebaskan dari pemakaian masker, warga Korea Selatan yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 juga diizinkan berkumpul dalam jumlah yang lebih besar mulai Juni. Hal ini diungkapkan oleh sang Perdana Menteri, Kim Boo-kyum pada pertemuan tanggapan COVID-19, Rabu (26/5).

Ia juga mengatakan bahwa semua tindakan karantina akan disesuaikan pada Oktober, setelah lebih dari 70 persen warga Korea Selatan menerima dosis pertama mereka.

Menteri Kesehatan Korea Selatan, Kwon Deok-cheol melaporkan, lebih dari 60 persen Warga berusia antara 60 dan 74 tahun telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Korea Selatan akan mulai memvaksinasi masyarakat umum yang berusia antara 65 tahun hingga 74 tahun mulai Kamis (27/5) di lebih dari 12 ribu klinik yang tersebar di seluruh penjuru negeri.

Korea Selatan melaporkan sebanyak 707 kasus baru virus corona yang dikonfirmasi pada Selasa (25/5), sehingga total menjadi kasus COVID-19 di negara tersebut berjumlah 137.682 infeksi, dengan angka kematian sebanyak 1.940.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini