Kondisi Terakhir Tonga Pasca Letusan Gunung Berapi

Baca Juga

MATA INDONESIA, TONGA – Letusan dahsyat gunung berapi bawah laut yang memicu tsunami di Tonga, negara pulau di Pasifik, menyebabkan kerusakan parah. Rumah-rumah hancur dan perkampungan tertutup abu tebal.

Pemerintah Tonga mengatakan, negaranya telah mendapat  “bencana alam mengerikan”. Satu-satunya kabel bawah laut, yang menghubungkan Tonga dengan dunia luar, terputus akibat erupsi. Akibatnya, komunikasi ke negara itu mengalami gangguan.

Citra satelit dan foto udara menunjukkan skala kerusakan di sana.

Pelabuhan di ibu kota Nuku’alofa di pulau utama Tongatapu, misalnya, mengalami kerusakan parah. Banyak bangunan di dekat pantai rata dengan tanah.

Pelabuhan utama hancur akibat gelombang tsunami yang menerjang pulau tersebut, tak lama setelah letusan gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga Hunga-Ha’apai.

Meskipun kerusakan parah terjadi di tepi pantai di Nuku’alofa, sebagian besar daerah pedalamannya tidak mengalami kerusakan. PBB melaporkan kerusakan parah pada banyak bangunan terjadi di pantai bagian barat Tongatapu.

ibu kota Nuku'alofa di pulau utama Tongatapu tertutup abu tebal dan sebagian bangunan hancur karena tsunami (BBC)
ibu kota Nuku’alofa di pulau utama Tongatapu tertutup abu tebal dan sebagian bangunan hancur karena tsunami (BBC)

Gelombang setinggi 15 meter menghujam area ini pada Sabtu 15 Januari 2022 lalu.

Berbagai laporan dari wilayah ini menyebutkan bahwa 56 rumah mengalami kerusakan serius atau sepenuhnya hancur. Sebagian besar penduduknya telah pindah ke pusat evakuasi.

Ada juga kekhawatiran yang muncul terkait nasib masyarakat di pulau-pulau lebih kecil dan lebih rendah di bagian utara Tongatapu. Pihak berwenang di Tonga mengatakan semua rumah di sebuah pulau yang berpenghuni 50 penduduk telah hancur. Sementara ada pulau yang hanya tersisa dua rumah. Pulau lainnya, kata mereka, mengalami kerusakan parah.

Bandar udara utama di negara kepulauan ini, Bandara Internasional Fua’amotu, tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi tumpukan abu vulkanis telah menghambat operasional dan upaya bantuan internasional. Para relawan telah menyapu abu di jalur pesawat, agar pesawat bisa mendarat.

Australia mengatakan, abu tersebut harus dibersihkan agar pesawat militer C-130 yang membawa bantuan bisa mendarat.

Selandia Baru mengirimkan dua kapal, HMNZS Wellington dan HMNZS Aotearoa, ke area itu dengan pasokan air, tim survei, dan sebuah helikopter.

Hanya sedikit yang tersisa di Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai setelah letusan gunung berapi berlangsung. Citra satelit menunjukkan hanya sebagian kecil sisa pulau yang ada di atas perairan.

Reporter: Intan Nuraini 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini