Kim Jong Un Lebih Ramping, Rela Makan Sedikit Demi Negara

Baca Juga

MATA INDONESIA, PYONGYANG – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un terlihat jauh lebih ramping dari sebelumnya dalam foto terbaru yang dirilis media pemerintah. Dalam foto yang beredar, Kim tampak rapih dengan setelah jas berwarna hitam dan dasi abu-abu.

Berdasarkan laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), foto tersebut diambil selama pertemuan kunci partai berkuasa – sebuah forum yang sebelumnya ia gunakan untuk membuat pengumuman kebijakan Tahun Baru.

Otoritas pemerintah menegaskan bahwa sang penguasa makan jauh lebih sedikit demi negaranya, Korea Utara dan mengklaim telah kehilangan 40 pon dari berat badannya. Sebagaimana diketahui, Pyongyang tengah bergulat dengan kelangkaan pangan yang parah.

Medio Juni, warga Korea Utara sedih hingga menangis melihat pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, terlihat semakin kurus dalam beberapa waktu belakangan.

“Melihat pemimpin terlihat semakin kurus sangat mematahkan hati kami. Semua orang mengaku air mata mereka menggenang,” ujar seorang warga Korut kepada stasiun televisi KRT.

“Pada pertemuan itu juga membahas dan memutuskan kebijakan strategis dan taktis serta langkah-langkah praktis untuk membimbing secara dinamis perjuangan Partai dan rakyat Korea Utara untuk mengantarkan periode baru perkembangan konstruksi sosialis ke tahap kemenangan berikutnya,” demikian pernyataan KCNA, melansir Daily Mail.

Korea Utara, sebuah negara miskin yang memiliki senjata nuklir itu juga dilanda banjir parah dalam beberapa tahun terakhir yang telah membuat keluarga kehilangan rumah. Kini Pyongyang harus menghadapi krisis pangan, ketika negara tersebut berjuang di tengah Covid-19.

Pada Oktober, Kim mengimbau warganya untuk makan lebih sedikit, sampai negara itu membuka kembali perbatasannya dengan Cina tahun 2025. Sementara itu, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperkirakan bahwa Korea Utara kekurangan sekitar 860.000 ton makanan sepanjang tahun 2021.

“Memberitahu kami untuk menanggung kesulitan sampai tahun 2025 sama dengan menyuruh kami mati kelaparan,” ucap seorang warga Korea Utara, yang berbicara dengan syarat anonim.

Sumber kedua mengklaim bahwa pemerintah Korea Utara berusaha mengatasi kekurangan pangan sebagai akibat dari strategi Covid-19 yang efektif, yang menurut mereka telah bekerja dengan baik.

Pemerintah menyalahkan faktor eksternal atas kekurangan pangan mereka, dengan alasan sanksi yang dijatuhkan kepada mereka, bencana alam, dan pandemi global virus corona.

Media pemerintah dan pejabat pemerintah mengatakan bahwa penurunan berat badan Kim Jong Un adalah gejala dari keinginannya untuk makan lebih sedikit untuk membantu negara di tengah kekurangan pangan. Pada Agustus, pemerintah melarang warga mendiskusikannya, melabeli gosip sebagai ‘tindakan reaksioner’.

Analis mengatakan pernyataan itu menunjukkan pihak berwenang berusaha menggunakan perubahan bobot Kim untuk memperkuat kesetiaan kepada rezim di masa-masa sulit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini