Ketakutan, Pentolan KNPB Ajak Pemerintah Bersatu Perangi Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Empat warga Papua sudah positif masuk dalam daftar pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona COVID-19, pendukung kemerdekaan Papua ancam pemerintah karena ketakutan penyakit tersebut membunuh orang Papua.

Pentolan organisasi yang ingin melepaskan Papua dari NKRI, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Warpo Sampari Wetipo seperti dilansir suarapapua.com mengajak pemerintah dan semua pihak bersatu untuk memerangi bersama-sama virus tersebut.

Dalam tiga tuntutannya, pertama, dia meminta pemerintah melalui dinas terkait segera siapkan obat antivirus dan segera siapkan ruang bagi yang terinfeksi.

“Nyawa manusia harus kita lindungi dan segera selamatkan dari ancaman corona. Kalau dibiarkan maka orang asli Papua yang jumlahnya makin kurang karena dapat tembak dan lain-lain, akan habis juga Covid-19,” begitu pernyataan Warpo yang dikutip suarapapua.com edisi 16 Maret 2010.

Tuntutan kedua adalah segera tutup sementara waktu, pelabuhan laut, bandar udara dan daerah perbatasan.

Sedangkan yang ketiga adalah segera batalkan penyelenggaraan PON XX yang masih berjarak 7 bulan lagi dari sekarang. Menurutnya, nyawa manusia Papua lebih penting dari PON XX.

Jika pemerintah mengabaikan ketiga tuntutan itu, KNPB menganggap isu virus corona hanyalah hoax untuk mengalihkan isu mereka.

Empat orang PDP Corona tersebut kini dirawat di tiga rumah sakit yaitu RSUD Merauke dua orang, RSUD Jayapura dan RSUD Biak masing-masing satu orang.

Sampel atau swab dari keempat pasien diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa di Balitbang Kemenkes Selasa 17 Maret 2020.

“Mereka masuk dalam pengawasan selain mengalami demam, batuk dan pilek juga baru kembali dari luar Papua,” ujar jubir COVID-19 yang Sekretaris Dinkes Papua Dr. Silvanus Sumule.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini