Kereta Gantung Diusulkan Sandiaga Uno untuk Atasi Kemacetan Puncak Bogor  

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Membangun kereta gantung atau cable car diusulkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

“Saya memberi beberapa solusi, bahwa kita harus punya solusi yang permanen. Jadi, seperti kereta gantung itu salah satu opsi,” katannya.

Menurutnya, transportasi publik ini ramah lingkungan dan dapat menjadi destinasi pariwisata baru bagi kawasan dengan kontur pegunungan. Terlebih, hal itu sudah berhasil diterapkan di berbagai negara.

“Hal ini sudah dikembangkan, bagaimana cable car yang ramah lingkungan memiliki sensasi yang berbeda karena di destinasi pegunungan di luar negeri juga menggunakan cable car,” katanya.

Sebagai solusi cepat dan jangka pendek, Kemenparekraf terus berkoordinasi dengan Korlantas Polri untuk menyiapkan skema rekayasa lalu lintas yang dipatuhi pengendara. Sandi juga menyebut peristiwa itu menjadi bahan evaluasi pihaknya agar tak terulang lagi.

Selain itu, ia berharap masyarakat Jabodetabek bisa mencari alternatif destinasi wisata selain kawan Puncak Bogor.

“Untuk wisatawan yang terbiasa ke Puncak setiap long weekend, mudah-mudahan bisa mencari alternatif lokasi liburan lain,” ujarnya.

Soal kereta gantung, sebenarnya pernah diusulkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

“Kami pun mengusulkan menetapkan jam operasional sistem rekayasa arus lalu lintas satu arah, penerapan ganjil genap untuk kendaraan pribadi, pembatasan kendaraan berat, menyediakan mode transportasi massal, dan cable car atau kereta gantung,” kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono.  

Dia menjelaskan, usulan tersebut masih disosialisasikan kepada Pemkab Bogor dan masyarakat. Dengan demikian, usulan tersebut dapat dijalankan secara bersama-sama.

Bambang menjelaskan cable car akan diusulkan dengan panjang lintasan dari Taman Safari Indonesia (TSI) hingga Gadog dengan jumlah armada 68 unit kabin. Dia menjelaskan, langkah tersebut juga dapat memperpendek jarak tempuh.

“Wisatawan hanya membutuhkan waktu 15 menit. Sementara, jika menggunakan roda dua hingga empat waktu tempuhnya bisa 30 hingga 60 menit,” katanya.

Bupati Bogor Ade Munawar Yasin menilai upaya tersebut merupakan bagian dari solusi untuk mengatasi kemacetan.

“Saya sambut baik itu. Apapun itu (usulan yang ditawarkan) merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan di jalur Puncak,” kata Ade.

Ade menjelaskan, berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi kemacetan di jalur puncak. Ade menyatakan, upaya tersebut juga untuk mengembalikan puncak sebagi destinasi wisata nasional.

“Kami ingin mengurai kemacetan di jalur Puncak agar Puncak kembali menjadi destinasi wisata nasional,” kata Ade.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Pilkada 2024, PDIP Kulon Progo Jaring Empat Nama Kadernya Maju Bacalon Bupati

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo sedang melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana, menyatakan bahwa penjaringan ini dilakukan melalui rapat kerja cabang yang diadakan serentak di 12 pengurus anak cabang (PAC). Salah satu agenda utama adalah penjaringan dari tingkat bawah untuk bakal calon bupati dan wakil bupati.
- Advertisement -

Baca berita yang ini