Keputusan AS Tarik Pasukan di Somalia Mendapat Tentangan

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Usai Afganistan dan Iran, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memerintahkan menarik hampir semua pasukan AS yang berada di Somalia. Ini menjadi bagian dari penarikan global sebelum Trump meninggalkan Gedung Putih, Januari nanti.

Paman Sam dilaporkan memilliki 700 tentara di Somalia yang difokuskan untuk membantu pasukan lokal mengalahkan pemberontakan al-Shabaab yang memiliki keterkaitan dengan al-Qaeda.

Dalam sebuah pernyataan, Pentagon berusaha meminimalisir implikasi penarikan pasukan yang menurut para ahli dapat merusak keamanan di Somalia –sebuah negara yang terletak di Tanduk Benua Afrika.

“Sementara perubahan dalam postur kekuatan, tindakan ini bukanlah perubahan dalam kebijakan AS,” demikian pernyataan Pentagon, melasir Reuters, Sabtu, 5 Desember 2020.

“AS akan mempertahankan kemampuan untuk melakukan operasi kontraterorisme yang ditargetkan di Somalia, dan mengumpulkan peringatan dini, serta indikator terkait ancaman terhadap tanah air,” sambung pernyataan tersebut.

Sebagai catatan, AS telah menarik pasukan dari kota Bossaso dan Galkayo di Somalia awal tahun ini. Hingga bulan lalu, pasukan AS masih berada di kota pelabuhan selatan Kismayo, pangkalan udara Baledogle di wilayah Shabelle Bawah, dan ibu kota Mogadishu.

Seorang pejabat pertahanan AS, yang tak menyebut nama, mengatakan hampir semua pasukan AS akan meninggalkan Somalia, meskipun beberapa akan tetap di Mogadishu. Sementara Pentagon menyatakan, sejumlah pasukan yang tidak ditentukan di Somalia akan dipindahkan ke negara-negara tetangga, memungkinkan mereka untuk melakukan operasi lintas batas. Sebagian lainnya akan dipindahkan ke luar Afrika Timur.

Somalia mengalami perpecahan akibat perang saudara sejak awal 1990-an. Tetapi, selama dekade terakhir, pasukan penjaga perdamaian yang didukung Uni Afrika dan pasukan AS telah merebut kembali kendali atas Mogadishu dan sebagian besar negara tersebut dari kelompok al Shabaab.

Presiden Somalia, Mohamed Abdullahi Mohamed dengan tegas menentang keputusan AS. Hal ini ia ungkapkan di akun Twitter-nya bahwa dukungan AS telah memungkinkan Somalia secara efektif memerangi kelompok al Shabaab dan mengamankan Tanduk Afrika.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini