Jun Kwang-hoon, Pendeta yang Jadi Biang Kerok Claster Corona Korsel

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pendeta beraliran konservatif Jun Kwang-hoon dituding sebagai penyebab utama munculnya klaster Covid-19 terbesar kedua di Korea Selatan.

Ia dituduh telah membiarkan jemaah gerejanya untuk menghadiri rapat umum Hari Pembebasan di Seoul pada Sabtu 15 Agustus 2020 lalu.

Dari Gereja Jeil pimpinan Jun, pusat pengendalian penyakit di Korsel melaporkan ada 319 kasus positif Covid-19, yang naik nyaris 70 per harinya. Angka ini menjadi yang kedua setelah klaster Shincheonji.

Dari 4.000 pengunjung gereja yang telah diidentifikasi pihak berwenang pada tengah malam, 3.400 telah ditempatkan di karantina dan 2.000 telah disaring.

“Dari total, 312 telah dites positif, yang berarti tingkat positif yang tinggi 16,1 persen dan panggilan untuk pengujian cepat dan karantina,” kata Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Ganglip, mengutip Yonhap News Agency, Senin 17 Agustus 2020.

Saat ini, sudah 200 ribu warga Korsel menandatangani petisi online agar aparat segera menahan pendeta Jun. Petisi daring pertama kali diunggah pada 15 Agustus 2020. Mereka menuntut Jun untuk ditahan lantaran dianggap merugikan keselamatan masyarakat.

Dalam petisi tersebut, dikatakan Jun dianggap telah menyia-nyiakan upaya negara itu untuk mengakhiri pandemi virus corona dan tidak menunjukkan tanda-tanda menyesali tindakannya atau mengkhawatirkan kesehatan para pengunjung gereja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini