Jauh dari Citra Pemberontak, Taliban Pamerkan Pasukan Khusus

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Usai menguasai Afghanistan, Taliban kini memamerkan pasukan khusus mereka di media sosial. Tentara dengan seragam baru yang dilengkapi dengan peralatan jarahan Amerika Serikat itu sangat kontras dengan citra pemberontak.

Seorang ahli mengatakan bahwa gambar dan video pasukan khusus di unit yang disebut “Badri 313″ diposting di media sosial untuk tujuan propaganda dan untuk menggarisbawahi bagaimana Taliban memiliki lebih banyak peralatan dan melatih orang-orang yang mereka miliki daripada di masa lalu.

Pada foto yang beredar, terlihat para prajurit memakai seragam, sepatu bot, balaclava, dan pelindung tubuh yang serupa dengan yang dikenakan oleh pasukan khusus di seluruh dunia. Penampilan mereka bertolak belakang seperti yang biasa mereka kenakan, yakni shalwar kameez, sorban, dan sandal khas pejuang tradisional Taliban.

Alih-alih senapan Kalashnikov rancangan Rusia yang sudah usang disampirkan di bahu mereka, pasukan khusus Badri 313 memegang senapan baru buatan AS seperti M4, kadang-kadang dengan kacamata night-vision, dan gunsights canggih.

“Badri 313 kemungkinan mewakili beberapa pejuang yang paling terlatih dan diperlengkapi di dalam Taliban secara lebih luas, meskipun seperti yang Anda harapkan ada tingkat sensasi dalam liputan propaganda unit oleh kelompok itu,” Matt Henman dari konsultan pertahanan Janes mengatakan kepada AFP.

Seorang ahli senjata Barat yang menulis secara anonim di Twitter dengan nama samaran Calibre Obscura mengatakan unit itu tidak akan cocok dengan pasukan khusus Barat, atau India atau Pakistan.

“Tapi mereka lebih efektif daripada Taliban normal dan tentu saja lebih dari standar pasukan tentara nasional Afghanistan dari beberapa minggu lalu,” kata sosok dengan nama samaran Calibre Obscura kepada AFP.

Jumlah peralatan yang mereka miliki tidak jelas, tetapi beberapa gambar online menunjukkan pejuang Taliban yang gembira berpose dengan Humvee lapis baja, pesawat, dan senjata yang ditinggalkan oleh tentara nasional Afghanistan yang dipersenjatai AS.

Para ahli mengatakan peralatan paling canggih yang mereka miliki, terutama helikopter, akan sulit dioperasikan dan hampir tidak mungkin dirawat oleh pasukan khusus Taliban tersebut.

“Tentu saja ada tingkat propaganda, tetapi kami melihat selama serangan terakhir sejak Mei bahwa pasukan khusus Taliban sangat penting dalam mengambil alih Afghanistan,” kata Bill Roggio, redaktur pelaksana Long War Journal yang berbasis di AS.

“Ketika mereka mulai menyerbu pasukan Afghanistan, mereka secara progresif mengintegrasikan pasokan Barat. AS pada dasarnya mempersenjatai tentara Taliban,” sambungnya.

Pada hari-hari sebelumnya, pasukan khusus tersebut bertanggung jawab atas keamanan di luar bandara internasional Kabul. Mereka nyaris berhadapan langsung dengan pasukan AS yang mengawasi pengangkutan ribuan warga sipil dengan menggunakan pesawat.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, pasukan Badri 313 bahkan mengejek pasukan AS dengan berpose seperti di dalam foto terkenal milik pasukan Paman Sam yang mengangkat bendera AS di Pulau Iwo Jima tahun 1945.

Badri 313 juga diyakini mendapat pelatihan dari jaringan Haqqani – kelompok militan paling kejam dan paling ditakuti di Afghanistan yang bertanggung jawab atas beberapa serangan bunuh diri terhadap sasaran sipil.

Jaringan Haqqani sebagian besar berbasis di Afghanistan timur dengan dugaan pangkalan mereka berada di seberang perbatasan di barat laut Pakistan. Kelompok itu kian menonjol dalam kepemimpinan Taliban selama beberapa tahun terakhir.

Lebih lanjut, jaringan Haqqani juga telah lama dicurigai memiliki hubungan dengan militer Pakistan. Laksamana AS Mike Mullen menggambarkan jaringan tersebut sebagai lengan nyata intelijen Pakistan tahun 2011.

Gilles Dorronsoro, seorang ahli Afghanistan di Universitas Sorbonne di Paris, mengatakan munculnya komando baru Taliban adalah bagian dari tren yang lebih besar. “Kami telah melihat profesionalisasi Taliban yang luar biasa sejak pertengahan tahun 2000-an,” katanya kepada AFP.

“Perang yang mereka perjuangkan tidak sama dengan perang yang dilakukan orang tua mereka melawan Soviet. Mereka telah belajar dari lapangan dan mereka sangat baik secara teknis,” tambahnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jadi Duta Komunikasi WWF, Cinta Laura Ajak Generasi Muda Peduli Krisis Air

Bali – Duta Komunikasi World Water Forum (WWF) ke-10 Cinta Laura mengajak generasi muda untuk lebih peduli pada persoalan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini