ISIS, Fenomena Radikalisme Baru di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Eksistensi ISIS di Indonesia merupakan momentum bahwa pengaruh global telah memberikan dampak signifikan. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mencatat bahwa terdapat sekitar 30-50 orang Indonesia yang terlibat dalam perang di Suriah. Kelompok teroris yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Bagdadi ini bahkan telah mendeklarasikan khilafah Islam sebagai model pemerintahan yang ingin mereka bentuk.

Di Indonesia, sudah ada beberapa kelompok yang simpatik terhadap eksistensi ISIS. Pertama diawali dengan adanya Forum Aktivis Syariah Islam (FAKSI). Pada tahun 2014, FAKSI sempat menyebarkan undangan melalui dunia maya. Isinya adalah dukungan terhadap khilafah Islam. Pada tanggal 6 Juli 2014, FAKSI telah berbaiat kepada ISIS yang dipimpin oleh Abu Zakariyya.

Dukungan terhadap ISIS juga bertambah dengan adanya kelompok Islam yang memiliki akar ideologi yang sama yaitu khilafah. Beberapa kelompok tersebut adalah Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Salafi Jihadi Aman Abdurrahman dan kelompok lain.

Adapun Aman Abdurrahman merupakan pendiri kelompok teroris di Indonesia yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini merupakan wadah untuk mendukung ISIS di Indonesia dan khilafah. Aman Abdurrahman pun menunjuk Marwan sebagai pimpinan pusat JAD.

Mereka telah melaksanakan program kerja seperti melaksanakan pelatihan militer alias tadrib asykari di Gunung Panderman, Malang, Jawa Timur pada tahun 2015. Kegiatan tersebut terdiri dari latihan bela diri dan tausiah pemberi semangat jamaah untuk berjihad.

Pemerintah pun bergerak cepat dengan membubarkan kelompok teroris JAD karena terlibat dalam sejumlah aksi pengeboman mulai dari serangan bom Thamrin hingga bom gereja di Surabaya. Selama proses hukum, Jaksa Penuntut Umum Heri Jerman menyatakan bahwa JAD sering melakukan teror dan membahayakan.

“Mengapa saya minta (JAD) dilarang? Oleh karena ada beberapa peristiwa yang membahayakan masyarakat kita tahu semua bom bunuh diri, bom apa, segala macam itu, yang mengatasnamakan JAD,” kata Heri.

Inilah wajah kelompok simpatisan ISIS yang mendukung khilafah berdiri di dalam suatu negara. Meski sudah dibubarkan namun pemerintah perlu mewaspadai sel-sel JAD yang tertidur supaya stabilitas keamanan tetap terjaga.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini