Investor Tunggu Kebijakan The Fed, Rupiah Melemah Tipis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah tipis di akhir perdagangan Kamis, 3 Juni 2021. Mengutip data Bloomberg, rupiah terkoreksi 0,04 persen atau berada di level Rp 14.285 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan mata uang garuda disebabkan karena investor mencerna data layanan Caixin China, sambil menunggu data ekonomi utama AS.

“Tujuannya untuk mendapat petunjuk tentang prospek ekonomi dan keputusan kebijakan Federal Reserve AS,” ujarnya dalam rilis yang diterima Mata Indonesia, Kamis sore.

Menurut Ibrahim, investor kini tengah menunggu data ekonomi utama AS termasuk klaim pengangguran awal yang akan dirilis hari ini untuk petunjuk tentang prospek ekonomi. Selain itu, investor juga akan mencermati tentang penggajian non-pertanian yang akan dirilis pada hari Jumat.

“Kalau melihat dari data ekonomi AS yang kinclong akan berdampak terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah dan Bank Sentral AS yang mulai membuka wacana soal pengetatan. Dan bisa saja di tahun 2022 The Fed akan mengurangi pembelian obligasi (tapering tantrum) dan menaikkan suku bunga,” katanya.

Untuk menghindari ancaman tapering tersebut, maka Pemerintah dan Bank Indonesia harus mempersiapkan kebijakan/ bauran ekonomi. Tujuannya agar pergerakan nilai tukar rupiah tetap stabil.

Untuk informasi saja, bahwa Tapering tantrum merupakan kebijakan mengurangi nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS (The Fed). Ketika hal tersebut dilakukan, maka aliran modal akan keluar dari negara emerging market (negara yang sedang berkembang) dan kembali ke Negeri Paman Sam. Hal tersebut dapat memicu gejolak di pasar finansial yang disebut taper tantrum.

Harus diingat bahwaTapering tantrum pernah terjadi di tahun 2013, di mana ekspektasi normalisasi kebijakan moneter AS dapat mendorong pembalikan arus modal dari negara –negara berkembang sehinggau nilai tukar rupiah merosot tajam.

“Hal ini harus menjadi pelajaran berharga dan perhatian Pemerintah dan Bank Indonesia, apabila benar-benar terjadi maka Pemerintah dan Bank Indonesia sudah siap untuk menangkalnya,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini