IHSG Anjlok Mengiringi Turunnya Cadangan Devisa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu 8 April 2020. Penurunan IHSG ini adalah efek tekanan sentimen domestik, yakni turunnya cadangan devisa yang memicu pelemahan indeks.

IHSG terkoreksi signifikan sebesar 3,18 persen, atau turun sebanyak 151.94 poin ke level 4.629,69. Pelemahan sudah terjadi sejak awal sesi perdanganan, terutama sektor aneka industri dan properti yang anjlok masing-masing sebesar 4,23 persen dan 3,82 persen.

“Turunnya cadangan devisa Indonesia yang membebani pergerakan rupiah terhadap dolar AS menjadi alasan investor melakukan aksi profit taking setelah mengalami penguatan sejak akhir pekan lalu,” kata analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam keterangan resminya.

Lanjar menyebut, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 329,23 miliar di seluruh papan perdagangan. Aksi jual bersih ini juga berefek pada pelemahan Rupiah sebesar 0,31 persen ke level Rp 16.250 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas bursa saham Asia ditutup bervariasi dengan penguatan pada indeks saham Nikkei 2,13 persen dan indeks TOPIX naik 1,59 persen. Sedangkan indeks Hangseng melemah 1,17 persen dan CSI300 terkoreksi 0,47 persen.

“Penurunan sejumlah bursa Asia mengikuti indeks berjangka ekuitas AS setelah para kepala keuangan gagal mencapai kesepakatan atas respon ekonomi terhadap pandemi,” ujarnya.

Lanjar memprediksi, IHSG pun masih cenderung melemah. Menurutnya, IHSG berpotensi diperdagangkan dikisaran 4.516-4.850.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini