Hidupkan Ekonomi Domestik, Indonesia Akan Mudah Lewati Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dometik ekonomi dinilai membantu Indonesia bertahan di tengah pandemi virus corona. Hal ini ditegaskan oleh ekonom senior CORE Indonesia, Hendri Saparani.

“Ekonomi kita orientasinya adalah domestik ekonomi. Data menunjukkan porsi ekspor impor kita terhadap PDB rendah, jadi kalau kita bisa menghidupkan ekonomi domestik, maka kita akan cukup survive melewati masa pandemi,” kata Hendri Saparini, Selasa, 4 Mei 2021.

Hendri mengungkapkan bahwa APBN sebagai domestik ekonomi dapat menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi bila realisasinya lebih cepat. Faktor lain adalah terobosan kebijakan agar pertumbuhan ekonomi di kuartal II hingga IV tahun 2021 bisa melampaui 5 persen.

“Yang digelontorkan pemerintah (dana PEN) tidak sedikit, tetapi tidak diintegrasikan sehingga multiplier effect-nya menjadi terbatas. Kalau kita lakukan beberapa terobosan, kita akan mencapai di atas lima persen seperti yang diharapkan pemerintah,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh jajaran kabinet merealisasikan pertumbuhan ekonomi di level 7 pada kuartal II tahun ini, naik signifikan dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang minus 5,32 persen.

Nada optimisme Jokowi tak lepas dari data-data perekonomian terkini. Geliat industri manufaktur ini mulai bergerak yang tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) yang kini berada di angka 53,2.

Sebagai gambaran, PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Jika masih berada di bawah 50, maka artinya industriawan belum melakukan ekspansi bisnisnya.

“Sebelum pandemi [PMI] berada di angka 51, sekarang justru sudah di atas kenormalan sebelum pandemi, yakni di angka 53,2. Sebelum pandemi di angka 51,” kata Presiden Jokowi.

“Kemudian konsumsi listrik sudah terjadi pertumbuhan. Sudah berada di angka naik yang biasa negatif, negatif, negatif, ini sudah naik kurang lebih 3,3%. Baik itu di industri, di rumah tangga, di pemerintahan, semuanya konsumsinya naik,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini