MATA INDONESIA, TERNATE – Sepanjang Januari hingga Oktober tahun 2019 Bank Indonesia cabang Maluku Utara telah menghancurkan uang senilai Rp 358,84 miliar.
Uang itu adalah uang lusuh akibat cara menyimpannya tidak hati-hati. Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Gatot Miftahul Manan, mengaku sudah melakukan sosialisasi secara intensif agar masyarakat menjaga uangnya agar tidak lusuh.
Menurut Gatot kantornya sudah terbiasa memusnahkan uang hingga bernilai ratusan miliar rupiah tersebut.
Pemusnahan 2017 tercatat sebagai yang terbesar karena mencapai Rp 528,50 miliar, sedangkan tahun berikutnya menurun menjadi Rp 320,53 miliar.
Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Devi Tirta Maulana menyatakan banyaknya uang lusuh juga bisa menjadi tanda bahwa perputaran ekonomi suatu daerah cukup baik.
Menurutnya, uang menjadi cepat lusuh karena sering berpindah tangan akibat transaksi bisnis atau jual beli. Jadi perputaran uang di situ tampak besar atau kecilnya.
