Gokil, Indonesia Bakal Jualan Drone, Katalis BBM Sampai Stem Cell Anti Penuaan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Jokowi telah memerintahkan kabinetnya mengembangkan produk yang menjadi andalan Indonesia mulai dua tahun mendatang. Produk itu adalah Drone ‘Elang Hitam,’ katalis untuk bahan bakar hijau, garam terintegrasi, sel punca untuk kesehatan tulang serta pencegah penuaan dan terakhir adalah kapal nelayan plat datar.

Khusus pengembangan drone, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia (Brin), Bambang Brodjonegero menegaskan akan mulai produksi massal pada 2022, bukan 2024 seperti direncanakan semula.

Drone itu akan diproduksi oleh dua BUMN yaitu PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk manufakturingnya dan PTLN untuk sistem persenjataan, sistem sensor maupun radarnya.

Pesawat nirawak tersebut akan dibuat untuk kepentingan militer, combatan maupun pemantauan atau surveilans. Presiden Jokowi menilai kebutuhan drone tersebut sudah sangat mendesak.

Untuk itu, Bambang akan mengajukan perubahan anggaran kepada Kementerian Keuangan agar 2022 pesawat tersebut benar-benar sudah bisa diproduksi massal.

Sementara katalis untuk bahan bakar nabati hasil temuan Profesor Subagyo dari ITB akan dikembangkan Kementerian BUMN serta Badan Pengelola Dana Sawit serta mulai membangun pabrik minyak nabati industri.

Indonesia akan mengembangkan bahan bakar bensin, minyak disel dan avtur dengan katalis tersebut. Proyek percontohannya di Kabupaten Musi Banyuasin dan Pelalawan.

Produk selanjutnya adalah stem cell atau sel punca untuk pengobatan tulang yang sudah dikomersilkan Fakultas Kedokteran Gigi UI, RSCM dan PT Kimia Farma. Produk itu sudah terbukti bisa menyembuhkan cidera tulang bahkan hingga kembali normal.

Produk kesehatan lainnya yang bakal dikembangkan adalah stem cell anti penuaan yang dihasilkan Universitas Airlangga dan sudah menjadi produk yang dikeluarkan PT Phapros selaku anak perusahaan BUMN.

Sementara BPPT mendesain implan tulang dari bahan titanium yang akan digunakan untuk mengganti tulang yang hilang. Kini diproduksi oleh perusahaan di Surabaya. Tulang itu harus bisa sebagai pengganti tulang implan impor.

Produk lain yang menjadi andalan yaitu garam industri terintegrasi. Saat ini BPPT sedang mendesain mesin produksi yang bisa mengubah garam rakyat dengan kandungan NaCl rendah dan tidak diminati industri menjadi level garam industri sehingga bisa dibeli dengan harga yang lebih baik

Produk lainnya, menurut Bambang asalah mengajukan mengenai makanan lokal dengan kemasan kaleng kaleng. Bakal ada 400 jenis makanan lokal yang akan dijadikan makanan kaleng bekerja sama dengan UKM setempat.

Terakhir adalah kapal nelayan pelat datar. Bahannya bukan fiberglass melainkan plat baja yang membuat ukurannya bisa lebih besar tetapi biayanya lebih murah 30 persen dibandingkan fiberglass dan pembuatannya lebih cepat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini