Fix Tarung di Pilwali Medan, Berkas Menantu Jokowi Diterima KPU

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berkas pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Medan, Bobby Nasution-Aulia Rachman telah diterima oleh KPU Medan pada Jumat 4 September 2020, setelah melewati tiga jam proses verifikasi.

Tanda terima diserahkan Ketua KPU Kota Medan Agussyah R Damanik kepada Bobby-Aulia seusai verifikasi berkas.

“Kami ucapkan selamat kepada pasangan calon yang telah melewati proses pendaftaran ini,” kata Agussyah.

Bobby yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo itu bersama Aulia juga memberikan surat pengantar untuk tahapan pemeriksaan kesehatan, jasmani, rohani dan bebas narkotika.

Rencananya, pemeriksaan psikologi akan dilaksanakan di Ballroom Santika Premium Dyandra Hotel pada Selasa 8 September, sedangkan pemeriksaan kesehatan dan bebas narkotika akan dilaksanakan di Instalasi Pelayanan Eksekutif Lantai 1 dan Lantai 2 RSUP H Adam Malik Medan pada Rabu 9 September.

“Ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan oleh bapaslon, yakni harus melakukan puasa mulai pukul 20.00 WIB. Hanya diperkenankan minum air putih sebelum pelaksanaan pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.

Pasangan Bobby-Aulia diusung 8 partai yang menguasai 39 kursi di DPRD Medan, yakni PDIP, Partai Gerindra, Golkar, NasDem, Hanura PAN, PSI, dan PPP. Mereka kemungkinan akan menghadapi kandidat yang diusung PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat yang menguasai 11 kursi di DPRD Medan, yakni Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, berpasangan dengan Salman Alfarisi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini