Fasilitator ISIS-K Tewas Dihantam Drone AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Militer Amerika Serikat (AS) secara terbuka mengidentifikasi anggota ISIS-K yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak atau drone di Afghanistan pada Agustus.

Serangan tersebut hanya berjarak 48 jam setelah ISIS-K melakukan teror bunuh diri yang menewaskan ratusan warga sipil Afghanistan dan 13 tentara AS di luar area Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul.

Dalam sebuah, Mayor Angkatan Darat John Rigsbee yang merupakan juru bicara Komando Pusat AS (CENTCOM) mengungkapkan bahwa pria bernama Kabir Aidi alias Mustafa, tewas dalam serangan 27 Agustus di Provinsi Nangarhar, Afghanistan timur.

“Aidi merupakan fasilitator bantuan mematikan serangan profil tinggi ISIS-K yang terlibat dalam perencanaan serangan dan produksi IED magnetik,” kata Mayor AD John Rigsbee, melansir New York Post.

“Refleksi pasca-serangan menunjukkan bahwa Kabir Aidi secara langsung terhubung dengan para pemimpin ISIS-K yang mengoordinasikan serangan Agustus. 26 serangan”di Gerbang Biara Bandara Internasional Hamid Karzai,” sambungnya.

Serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Aidi adalah pembalasan atas pemboman bunuh dirinya di bandara. Teroris menargetkan area yang ramai di bandara, di mana AS membantu proses evakuasi warga Afghanistan yang mencoba melakukan penerbangan ke luar negeri.

Serangan itu adalah babak tragis terakhir dalam evakuasi militer AS yang kacau di Afghanistan, yang berakhir pada 30 Agustus dan mengakibatkan lusinan warga AS dan penduduk tetap yang sah ditinggalkan.

Serangan yang dilakukan Aidi dibayangi beberapa hari kemudian oleh serangan salah sasaran di Kabul, yang diakui Pentagon menewaskan 10 warga sipil Afghanistan, termasuk tujuh anak-anak dan seorang pekerja bantuan yang terkait dengan AS.

Pentagon telah menolak untuk mengidentifikasi target serangan awal dalam beberapa jam setelah itu terjadi, menyebabkan beberapa kritikus menyarankan bahwa itu telah merusak operasi itu juga.

ISIS-K mengacu pada Islamic State Khorasan, nama yang diberikan kepada afiliasi kelompok teror di Afghanistan. Menjelang hari terakhir evakuasi, pemerintahan Biden menyarankan bahwa kelompok itu adalah musuh bersama AS dan Taliban.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini