Ekonom: Pemerintah Harus Berani Instruksikan Instansinya Gunakan Esemka

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Ekonom dari Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Hisar Sirait mengharapkan pemerintah berani menginstruksikan instansinya menggunakan Esemka sebagai mobil operasional. Hal itu untuk menguatkan industri mobil Indonesia.

“Pemerintah kita harus berani mengambil kebijakan untuk menginstruksikan pemakaian produk mobil Esemka digunakan di instansi-instansi atau level pemerintahan tertentu, seperti mobil dinas, mobil petugas kebersihan, angkutan distribusi logistik atau mobil konstruksi proyek di tingkat desa hingga Kabupaten/Kota,” kata Hisar di Jakarta, Jum’at 6 September 2019.

Menurut Hisar,  kegagalan proyek mobil nasional di era Orde Baru (Orba) karena tidak menyertai kepentingan nasional. Saat itu penguasa hanya mementingkan ada merek belakanya.

Dia menegaskan mobil nasional berarti kebijakan dan kepentingan nasional yang harus mengikutsertakan seluruh potensi nasional.

Sebaliknya pemerintah China saat mengembangkan industri mobilnya menganjurkan para pejabatnya menggunakan produk buatan dalam negeri sebagai moda transportasi mereka.

Instruksi penggunaan mobil Esemka di institusi-institusi pemerintahan baik sebagai mobil operasional maupun dinas sangat dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi industri mobil Indonesia untuk menguasai pasarnya sendiri.

Alasannya, brand-brand mobil pesaingnya sudah dalam posisi sangat kuat sejak lama di Indonesia.

Menurut Hisar Sirait, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah infrastruktur yang mendukung industri otomotif itu, terutama yang terkait dengan tekonologinya.

Seperti Mobil Timor yang menggunakan teknologi dari Korea Selatan. Cara seperti itu sangat wajar karena China dahulu juga melakukan hal yang sama.

Tidak hanya itu komitmen peta jalan juga harus jelas. Misalnya dalam lima tahun mendatang Esemka harus sudah bisa bersaing merek mobil tertentu atau sudah memiliki teknologi seperti yang diharapkan.

Pemerintah China dulu misalnya dengan berani menyatakan langsung mengakuisisi teknologi otomotif Jerman. Hal itu tidak dilakukan pada industri mobil kita yang pertama.

Pemerintah menurut jangan malu mengakui bahwa tekonologi otomotif yang diadopsinya berasal dari China. Sebab teknologi negeri Tirai Bambu tersebut sekarang sama bagusnya dengan teknologi otomotif negara maju lainnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini