Dua Pemimpin Amerika Latin Menuduh Negara-negara Kaya Menimbun Vaksin

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Meksiko dan Presiden Argentina mendesak PBB dan negara-negara kaya di dunia meningkatkan akses vaksin virus corona terhadap negara-negara miskin. Kedua pemimpin tersebut juga mencemooh upaya PBB dan negara-negara kaya sejauh ini tidak efektif.

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan skema PBB untuk memastikan negara miskin mendapatkan vaksin virus corona tidak berjalan mulus. Lopez Obrador menilai 80 persen suplai vaksin dunia terkonsentrasi hanya di 10 negara saja yang menurutnya sama sekali tak adil.

“Di mana persaudaraan universal?” kata Lopez Obrador pada konferensi pers bersama Presiden Argentina, Alberto Fernandez – seorang rekan sayap kiri yang sedang mengunjungi Meksiko, yang merupakan rekannya.

“PBB harus turun tangan, karena terlihat seperti vas bunga, itu hiasan,” tegas Lopez Obrador, melansir Reuters, Rabu, 24 Februari 2021.

Senada dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Fernandez mendesak agar vaksin dinyatakan sebagai barang global oleh Kelompok 20 ekonomi atau G-20.

Ketidaksetaraan yang tajam dalam peluncuran vaksin virus corona telah menimbulkan kritik bahwa semua –kecuali negara-negara kaya di dunia, harus menunggu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk mendapatkan akses komprehensif ke vaksinasi.

Lopez Obrador menuduh negara-negara kaya menimbun pasokan vaksin. Sementara Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard menyampaikan keprihatinan atas masalah tersebut di Dewan Keamanan PBB.

Baik Meksiko dan Argentina menghadapi berbagai kritik dari dalam negeri, lantaran belum berhasil meningkatkan jumlah vaksinasi untuk warga negaranya. Proyek bersama untuk membuat vaksin AstraZeneca untuk Amerika Latin hingga saat ini belum membuahkan hasil.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini