Dihantam Corona, Pengangguran Hong Kong Capai Angka Tertinggi

Baca Juga
MATA INDONESIA, JAKARTA – Angka pengangguran Hong Kong mencapai 5,2 persen pada bulan April 2020. Ini adalah angka tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir dan terus meningkat seiring merebaknya pandemi virus corona.
The Straits Times melaporkan Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong menyebutkan angka ini, untuk periode 1 Februari hingga 30 April, naik dari rata-rata 4,2 persen sejak tiga bulan terakhir hingga 31 Maret.

Tak hanya itu. Tingkat setengah pengangguran juga naik, tambah 1 persen menjadi 3,1 persen di bulan April. Itu pun menjadi yang tertinggi lebih dari 15 tahun belakangan.

Jumlah pengangguran naik 40.300 menjadi 202.500 pada 30 April, sementara tingkat setengah pengangguran naik sekitar 35.800 menjadi 118.600.

Total pekerjaan turun sekitar 62.600 menjadi 3,66 juta di bulan April.
Sedang angkatan kerja menyusut sekitar 22.400 menjadi 3,86 juta selama periode yang sama.

Sekretaris Hukum Perburuhan dan Kesejahteraan, Chi Kwong, mencatat pasar tenaga kerja menunjukkan penurunan tajam lebih di masa pandemi Covid-19.

“Penurunan tahun-ke-tahun dalam total pekerjaan dan tenaga kerja melebar lebih jauh menjadi masing-masing 5,4 persen dan 3 persen, kedua angka itu terbesar dalam catatan,” katanya.

Pasar tenaga kerja akan terus menghadapi tekanan besar dalam waktu dekat. Pemerintah telah meluncurkan langkah-langkah bantuan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Langkah ini disebut seharusnya bisa membantu pekerja mempertahankan pekerjaan mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini