Dianggap Pengkhianat di Gerindra, Ini Kata Sandiaga Uno

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sandiaga Salahuddin Uno akhirnya angkat bicara soal keinginannya menjadi calon presiden (capres) 2024.

Sejumlah pentolan partai besutan Prabowo Subianto itu menyatakan langkah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu sebagai pengkhianatan dan tidak beretika.

Pernyataan itu direspons Sandiaga. Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, siapa pun berhak menyampaikan pendapat di era demokrasi. Meski demikian, ia meyakini politik Indonesia harus mempersatukan.

“Tentunya siapa yang memberikan pernyataan dalam era demokrasi ini memiliki hak. Saya meyakini demi persatuan kita ke depan politik kita justru harus mempersatukan. Justru politik yang sejuk, damai, dan bukan saling menjatuhkan, pecah belah, tapi saling merangkul untuk gotong-royong melewati situasi pandemi dan ekonomi berat ini,” ujarnya.

Sandiaga menegaskan apa yang dilakukannya bukan sebagai manuver politik, tetapi rangka fungsi dan tugasnya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ia menegaskan mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk membangkitkan ekonomi pada sektor parekraf.

Semua yang saya lakukan dalam rangka Tusi, tugas dan fungsi, saya di kementerian untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tegasnya.

Terkait pencapresan, Sandiaga menyatakan hal tersebut merupakan ranah partai politik (parpol). Ia menegaskan sistem demokrasi Indonesia ditentukan oleh parpol.

“Setiap individu masyarakat siapa pun itu mengerti akan menominasi (capres dan cawapres) adalah parpol, jadi itu hak parpol. Tentunya parpol yang akan menentukan, karena sistem demokrasi kita ini ditentukan oleh parpol memiliki kewenangan dan hak menentukan siapa akan dicalonkan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Warga Jogja Hadapi Pilkada 2024: Politik Uang Banyak Ditolak Lebih Pilih Calon Bermisi Visi Jelas

Mata Indonesia, Yogyakarta - Muda Bicara ID kembali menyelenggarakan survei terkait Pilkada Kota Jogja 2024, kali ini dengan fokus pada politik uang dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan warga dalam memilih wali kota dan wakil wali kota.
- Advertisement -

Baca berita yang ini