Deretan Maskapai Penerbangan Indonesia yang Gulung Tikar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Maskapai penerbangan terbesar nasional, Garuda Indonesia tengah berada dalam jurang kebangkrutan. Perusahaan BUMN terlilit utang hingga mencapai lebih dari 70 triliun Rupiah.

Kondisi ini semakin parah ketika jumlah penumpang menurun di masa pandemi COVID-19 selama kurang lebih 1,5 tahun lamanya. Kementerian BUMN juga memastikan Garuda Indonesia tidak menerima dana penyertaan modal negara (PMN) untuk menyelamatkan keuangannya.

Jika Garuda Indonesia dipailitkan, maka akan menambah daftar maskapai penerbangan Tanah Air yang bangkrut akibat masalah keuangan.

Berikut beberapa maskapai penerbangan Indonesia yang sudah terlebih dahulu gulung tikar:

  1. Merpati Airlines
    Merpati Airlines merupakan maskapai penerbangan milik pemerintah yang sudah beroperasi sejak era Presiden Soeharto pada tahun 1962. Pada saat itu, belum ada transportasi yang bagus untuk menghubungkan Indonesia dengan pulau-pulau lainnya. Sehingga pemerintah membentuk maskapai khusu melayani penerbangan perintis. Namun, ternyata Merpati Airlines mengalami masalah keuangan. Hingga akhirnya tahun 2014, maskapai Merpati Airlines memutuskan untuk berhenti beroperasi akibat terus merugi.
  2. Adam Air
    Adam Air adalah salah satu perusahaan swasta yang disebut sebagai maskapai penerbangan dengan biaya terjangkau di Indonesia. Namun, sebuah kecelakaan membuat reputasi Adam Air anjlok seketika. Tak lama setelah kecelakaan tersebut, pemerintah mencabut izin terbangnya pada Juni 2008 yang menandakan bahwa Adam Air berhenti beroperasional di Tanah Air.
  3. Batavia Air
    Batavia Air mulai beroperasi pada 5 Januari 2002. Batavia melayani beragam penerbangan, mulai dari domsetik dan rute internasional. Tahun 2013, Batavia Air dinyatakan pailit sehingga maskapai tersebut berhenti beroperasi dan bangkrut.
  4. Mandala Airlines
    Pertama kali beroperasi pada 17 April 1969. Mandala berhenti beroperasi pada 12 Januari 2011. Namun, Mandala mulai menghentikan sejumlah kegiatan operasionalnya pada 1 Juli 2014 lantaran kondisi pasar turun dan biaya operasional membengkak karena depresiasi Rupiah.
  5. Bouraq Airlines
    Maskapai ini didirikan pada tahun 1970 oleh Jerry Albert Sumendap, pengusaha yang menggeluti bisnis kayu. Bouraq mencapai puncak bisnisnya pada era 1980-an. Pada 1995, Jerry Sumendap wafat dan posisinya digantikan oleh Danny Sumendap yang melakukan restrukturisasi besar-besaran sejalan dengan ketatnya persaingan. Namun, upaya ini tak berhasil hingga tahun 2005 maskapai ini dinyatakan pailit.

Reporter: Shafira Annisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini