Densus 88 Akan Pakai Pendekatan Anti Terorisme untuk Jinakan KST Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Martinus Hukom mengatakan bahwa pihaknya akan menerapkan pendekatan anti terorisme untuk menjinakan pergerakan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua.

Ia menginginkan agar para anggota KST Papua yang ditangkap perlu mendapatkan pendampingan dan proses deradikalisasi dan diharapkan dapat membuat para pelaku tersebut mulai melunak.

“Kemudian kita dekati dengan segala pendekatan-pendekatan psikologi, pendekatan budaya, pendekatan sosial, pendekatan kesejahteraan,” ujarnya, Senin 27 September 2021.

Selain itu, Densus 88 akan menggunakan strategi yang dinamakan Stockholm syndrome atau sindrom Stockholm. Strategi tersebut berupa gangguan psikologis yang memunculkan rasa kasih sayang terhadap orang yang menangkap, menyandera, ataupun mengamankan orang tersebut.

Strategi ini perlu dilakukan agar para anggota KST Papua yang menyerah ataupun ditangkap aparat tak hanya berakhir di penjara. Ia menegaskan bahwa perlu pendekatan lain, selain melakukan penegakan hukum.

“Selama ini kita melakukan penangkapan lalu mencari fakta-fakta hukum perbuatan-perbuatan pidananya. Lalu kita membawa mereka ke penjara. Apa yang terjadi, dendam, ketegangan antara yang ditangkap dan yang menangkap,” katanya.

Untuk itu, perlu ada pendekatan anti terorisme agar ketegangan antara aparat dengan KST Papua bisa mereda.

Di sisi lain, ia menyebutkan bahwa gerakan separatis merupakan hal yang perlu dihormati. Namun, kadang kala gerakan-gerakan tersebut berubah menjadi terorisme ketika sudah memunculkan aksi kekerasan terhadap masyarakat sipil.

“Ketika dia melakukan kekerasan terhadap masyarakat sipil yang tidak bersalah lalu tujuannya melakukan spread of terror atau memperluas rasa ketakutan itu. Lalu memaksakan kehendak kepada pemerintah, itulah terorisme yang dilakukan oleh separatis,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini