MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagai cucu penumpas Partai Komunis Indonesia (PKI), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menawarkan rekonsiliasi nasional terus menerus diupayakan agar peristiwa di seputar 30 September 1965 tidak terjadi lagi.
Seperti diketahui kakek AHY adalah Letjen Sarwo Edhi Wibowo yang dijuluki “Penumpas PKI.” AHY juga mengetahui julukan itu saat dia tinggal di Kompleks Cijantung.
AHY masih mengingat dengan sangat cerita kakeknya saat Indonesia berada pada tahun 1965, tepatnya ketika gerakan itu beraksi menurut sang kakek yang dikenal dengan Pak Ageng itu Indonesia dalam situasi yang sangat mencekam.
Hal itu karena terjadi benturan ideologi yang korbannya justru bangsa sendiri dalam jumlah yang banyak.
Namun, peristiwa tersebut, menurut Ketua Umum Partai Demokrat, telah membuktikan Pancasila dipertahankan dengan keringat, air mata dan nyawa.
Menurut Agus, seperti diunggah di akun twitternya, Indonesia perlu melakukan rekonsiliasi nasional sebagai salah satu langkah merajut sejarah bangsa.
Meskipun sudah diupayakan Presiden Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi, tetapi hal tersebut tidak mudah, jika meletakkan rekonsiliasi pada satu catatan sejarah saja.
Rekonsiliasi, menurutnya, harus menjadi kehendak seluruh elemen bangsa, termasuk para keluarga ulama, aktivis dan seluruh masyarakat yang menjadi korban ketidakadilan dalam lintasan sejarah bangsa.