BNPB Peringatkan PSSI, Liga 1 dan Liga 2 Harus Tanpa Penonton

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PSSI sudah mengantongi izin dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 2020. BNPB mengingatkan, kompetisi harus tanpa penonton.

BNPB dan PSSI menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penyelenggaraan olahraga yang aman dari Covid-19, Kamis 17 September 2020 secara virtual.

Selain ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, penandatangan nota kesepahaman ini juga dihadiri oleh Menpora Zainudin Amali dan Ketua BNPB yang juga menjabat sebagai ketua satgas penanganan Covid-19 Doni Monardo.

MoU ini dilakukan jelang Liga 1 yang akan bergulir mulai 1 Oktober 2020 di Yogyakarta dengan mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya. Sedangkan Liga 2 akan dimulai pada 17 Oktober-5 Desember 2020. Sebanyak 24 tim peserta dibagi ke dalam 4 grup dengan 4 tuan rumah. Finalis lolos ke Liga 1 pada 2021.

“Negara-negara lain sudah melanjutkan kompetisi. Seperti Liga Inggris, Jerman, Spanyol dll. Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2021 tentu harus melanjutkan kompetisi,” ujar Iriawan.

“Hampir semua negara ASEAN juga sudah menjalankan liga. Malaysia, Thailand, Laos, Myanmar, dan Vietnam sudah menjalankan liga dan Filipina rencananya juga akan segera memutar kompetisi mereka. Ini alasan kami untuk tetap melanjutkan Liga 1 dan Liga 2,” tambahnya.

Doni Monardo meminta penyelenggaraan kompetisi tidak menghadirkan penonton dan dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan pemain dengan ketat.

“Perlu dipastikan kompetisi sepak bola dilakukan tanpa penonton. Mohon ini jadi perhatian penyelenggaran untuk menaati konsensus yang disepakati. Dipastikan juga peserta Liga 1 dan Liga 2 tidak memiliki riwayat penyakit bawaan kaena sangat riskan jika terpapar Covid-19,” kata Doni.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini