Biden: Waktunya Palestina & Israel Hidup Berdampingan

Baca Juga

MATA INDONESIA, GAZA – Konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas, Palestina turut menyita perhatian dunia internasional. Sejumlah kepala negara menyerukan kedua belah pihak untuk menghentikan konflik yang hanya menjadikan warga sipil sebagai korban.

Tak terkecuali Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Mantan Senator Delaware itu mengatakan bahwa pemerintahannya sedang bekerja dengan semua pihak untuk mencapai ketenangan dan perdamaian yang berkelanjutan.

“Kami juga percaya bahwa Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dalam keselamatan dan keamanan dan menikmati kebebasan, kemakmuran, dan demokrasi yang setara,” kata Presiden Joe Biden, melansir Reuters, Senin, 17 Mei 2021.

Di hadapan Dewan Keamanan PBB di New York, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa permusuhan antara Israel dan Gaza, Palestinia sangat mengerikan. Ia pun menyerukan dua kelompok yang bertikai untuk segera mengakhiri pertempuran.

“Perserikatan Bangsa-Bangsa secara aktif melibatkan semua pihak menuju gencatan senjata segera dan mendesak kedua pihak untuk memungkinkan upaya mediasi. Sebagaimana diketahui, utusan PBB telah membantu menengahi gencatan senjata di masa lalu antara Israel dan Hamas,” tutur Antonio Guterres.

Sementara Raja Yordania, King Abdullah mengatakan kerajaannya terlibat dalam diplomasi intensif untuk menghentikan apa yang ia sebut sebagai eskalasi militer Israel. Untuk diketahui, Israel dan Yordania berdamai tahun 1994.

Militer Israel mengatakan bahwa Hamas –sebuah kelompok Islam yang dianggap oleh Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai gerakan teroris dan faksi bersenjata, telah  menembakkan lebih dari 2.800 roket dari Gaza selama sepekan terakhir.

Jumlah tersebut jauh lebih besar dalam perang selama 51 hari tahun 2014 antara Hamas dan Israel. Bahkan lebih lebih intensif bahkan dari pemboman Hizbullah dari Lebanon selama perang tahun 2006 antara Israel dan kelompok Syiah yang didukung Iran.

Hamas mengatakan serangan terakhirnya sebagai pembalasan atas agresi berkelanjutan Israel terhadap warga sipil Palestina, termasuk serangan udara di Kota Gaza pada Minggu (16/5) yang menghancurkan sejumlah rumah.

Pada program “Face the Nation” jaringan AS CBS, Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu membela serangan udara Israel yang menghancurkan gedung 12 lantai tempat Associated Press dan jaringan TV Al Jazeera berkantor.

Ia berdalih bahwa gedung tersebut menampung kantor intelijen kelompok militan. Sebelum menghancurkan gedung, Israel mengaku telah memberikan peringatan sebelumnya kepada penghuninya untuk pergi.

Akan tetapi, langkah Israel membuat murka Associated Press. Kantor berita itu mengutuk dan meminta Israel untuk memberikan bukti bahwa Hamas berada di dalam gedung, seperti yang diungkapkan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini