Amerika Serikat Akhirnya Akui Pemerintahan Taliban

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan dalam sidang kongres bahwa Taliban adalah pemerintah de facto Afghanistan – sebuah pernyataan yang menandai akhir dari upaya Barat untuk menciptakan demokrasi yang stabil di negara yang lelah perang.

“Itu (Taliban) adalah pemerintah de facto Afghanistan. Itu adalah fakta,” kata Blinken kepada Komite Urusan Luar Negeri DPR ketika ditanya apakah AS mengakui Taliban sebagai pemerintah yang sah, melansir CNBC, Selasa, 14 September 2021.

“Ini adalah produk, sayangnya, dari satu sisi yang menang dalam perang saudara,” sambung Blinken.

Selama sidang yang berlangsung tiga jam, Blinken membela penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang notabene merupakan keputusan Presiden Joe Biden. Blinken mengatakan bahwa penarikan pasukan AS dari Afghanistan adalah keputusan tepat dalam mengakhiri perang terpanjang Paman Sam.

“Kami membuat keputusan yang tepat dengan tidak mengirim generasi ketiga Amerika untuk berperang dan mati di Afghanistan. Kami melakukan hal yang benar oleh warga kami dan bekerja keras untuk mengeluarkan mereka semua,” katanya.

Taliban mengejutkan banyak pihak karena berhasil mengusai wilayah Ibu Kota Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan pada Minggu (15/8). Ini terbilang singkat karena hanya sekitar tiga bulan sejak pertama kali Taliban melancarkan serangan.

Taliban mulai mengintensifkan serangan setelah AS dan NATO memutuskan untuk menarik pasukan setelah 20 tahun berperang pada 4 Mei. Saat itu, mereka melancarkan serangan besar-besaran pertama di Provinsi Helmand dan enam kawasan lain. Beberapa hari kemudian, mereka berhasil merebut distrik Nerkh dekat Kabul.

Pada Juni, Taliban melancarkan gempuran di wilayah utara, jauh dari daerah kekuasaan mereka di selatan. Pada akhir bulan, mereka menguasai sekitar 50 dari total 370 distrik di kawasan utara Afghanistan.

Sementara di sepanjang Juli, Taliban terus menggencarkan serangan. Berdasarkan keterangan militer AS, Taliban berhasil merebut nyaris setengah dari keseluruhan distrik di Afghanistan. Saat itu, banyak pasukan Afghanistan justru kabur ketika Taliban datang.

Memasuki Bulan Agustus, Taliban berhasil merebut ibu kota provinsi pertama, yaitu Zaranj. Pada hari berikutnya, Taliban hingga merebut Kota Kunduz di utara. Puncaknya pada 15 Agustus, di mana akhirnya sukses menguasai ibu kota, sekaligus membuat Presiden Ashraf Ghanis melarikan diri ke Uni Emirat Arab dengan dalih demi menghindari pertumpahan darah.

Resmi menguasai Afghanistan, Taliban memilih Mullah Mohammad Hassan Akhund sebagai pemimpin baru Afghanistan, ia dikenal dekat dengan salah satu pendiri Taliban, Mullah Omar. Kemudian Mullah Abdul Ghani Baradar menempati posisi wakil Perdana Menteri bersama Abdul Salam Hanafi, anggota badan politik yang bermarkas di Qatar.

Kemudian Mullah Yaqoob, yang merupakan putra dari Mullah Omar menjabat sebagai menteri pertahanan. Sementara Sirajuddin Haqqani, yang merupakan buruan Biro Investigasi AS (FBI), menempati posisi menteri dalam negeri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini