6 Negara Bahas Peluang AS Kembali ke JCPOA

Baca Juga

MATA INDONESIA, PARIS – Pejabat dari Iran, Cina, Rusia, Prancis, Jerman, dan Inggris akan mengadakan pertemuan virtual untuk membahas kemungkinan kembalinya Amerika Serikat (AS) ke dalam Pakta Nuklir Iran 2015.

“Para peserta akan membahas prospek kemungkinan kembalinya Amerika Serikat ke JCPOA (Rencana Aksi Komprehensif Bersama) dan bagaimana memastikan implementasi penuh dan efektif dari perjanjian tersebut oleh semua pihak,” demikian pernyataan Uni Eropa, melansir Reuters, Jumat, 2 April 2021.

Dua sumber diplomatik mengatakan Inggris, Prancis, dan Jerman telah mengadakan pembicaraan dengan Iran pada Senin (29/3). Salah satu sumber mengatakan telah ada pembicaraan tentang proposal Iran.

Juru bicara kementerian luar negeri Prancis mengatakan kepada wartawan dalam briefing harian bahwa kekuatan Eropa bekerja erat dengan Rusia dan Cina – pihak lain yang tersisa dalam kesepakatan, untuk menemukan solusi akan kebuntuan dialog antara Teheran dan Washington.

“Pertukaran ini lebih dari yang diperlukan karena Iran belum menerima untuk mengambil bagian dalam kontak langsung antara peserta lain JCPOA dan Amerika Serikat … yang akan memudahkan diskusi,” kata juru bicara Agnes von der Muhll.

Tanpa menjelaskan lebih lanjut, Agnes von der Muhl mengatakan bahwa mereka sekarang sedang mencari format alternatif untuk memungkinkan mengadakan dialog.

Sementara Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price menegaskan Paman menyambut pertemuan itu sebagai langkah positif.

“Kami telah menjelaskan selama berminggu-minggu bahwa kami siap untuk mengejar kembali kepatuhan dengan komitmen JCPOA yang konsisten dengan Iran juga melakukan hal yang sama,” kata Price, menambahkan bahwa Washington bersedia untuk mencapai itu melalui serangkaian langkah awal bersama.

Pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha untuk melibatkan Teheran dalam dialog mengenai kepatuhan terkait Pakta Nuklir Iran 2015. Di mana sanksi ekonomi  AS dan lainnya terhadap Iran akan dicabut sebagai imbalan untuk pembatasan program nuklir Iran.

Sebagai catatan, mantan Presiden AS, Donald Trump menarik diri dari Pakta Nuklir Iran pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi ekonomi. Keputusan AS tersebut membuat Iran secara perlahan melanggar pembatasan Pakta Nuklir –yang bagi Iran sebagai balasan.

Baik Washington maupun Teheran masih belum sepakat untuk mengadakan pertemuan guna menghidupkan kembali pembahasan seputar Pakta Nuklir Iran 2015.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini