10 Ribu Relawan Memilih Mundur dari Olimpiade Tokyo

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Olimpiade Tokyo akan digelar 50 hari lagi. Pemerintah Jepang hingga saat ini belum memutuskan, apakah akan tetap menggelar atau kembali menunda pesta olahraga empat tahunan itu.

Sekitar 10 ribu dari 80 ribu sukarelawan untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo telah mengatakan kepada penyelenggara bahwa mereka tidak akan berpartisipasi ketika pesta olahraga tersebut dibuka pada 23 Juli. Penyelenggara mengatakan para sukarelawan tersebut khawatir akan COVID-19.

“Kami belum mengkonfirmasi alasan individu. Selain kekhawatiran tentang infeksi virus corona, beberapa keluar karena mereka merasa akan sulit untuk benar-benar bekerja setelah memeriksa shift kerja mereka, atau karena perubahan di lingkungan mereka sendiri,” kata penyelenggara Olimpiade Tokyo dalam sebuah pernyataan, melansir English al Arabiya, Kamis, 3 Juni 2021.

Penyelenggara mengatakan kerugian itu tidak akan mempengaruhi operasional Olimpiade yang ditunda. Pihak penyelenggara juga merencanakan sebuah acara kecil di kemudian hari untuk menandai tonggak sejarah dalam mencoba melakukan Olimpiade pertama yang ditunda.

Pada 7 Mei, sebuah petisi online yang menyerukan agar Olimpiade Tokyo dibatalkan telah mengumpulkan hampir 200 ribu tanda tangan. Munculnya petisi ini menyusul meningkatnya kekhawatiran publik atas penyelenggaran pesta olahraga dunia di tengah pandemi virus corona.

Dalam dua hari sejak peluncurannya, petisi “Hentikan Olimpiade Tokyo” telah mengumpulkan lebih dari 187 ribu tanda tangan, mendekati target 200 ribu dan menggarisbawahi keprihatinan publik atas penyelenggaraan acara olahraga besar-besaran di ibu kota Jepang tersebut.

“Kami menyerukan pencegahan penyebaran virus corona dan perlindungan kehidupan dan mata pencaharian dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghentikan Olimpiade,” tulis Kenji Utsunomiya, penyelenggara petisi online.

Sementara sang Perdana Menteri Yoshihide Suga menegaskan tidak pernah mengutamakan Olimpiade (10/5). Pada hari yang sama, jajak pendapat menunjukkan hampir 60 persen warga Jepang ingin Olimpiade dibatalkan.

Sebuah survei opini publik, yang dilakukan pada 7-9 Mei oleh harian Jepang, Yomiuri Shimbun, menunjukkan 59 persen menginginkan pesta olahraga ini dibatalkan dan sebanyak 39 persen tetap ingin pesta olahraga akbar ini diadakan. Adapun penundaan tidak ditawarkan sebagai opsi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kerap Dimanfaatkan Oknum Tertentu, Ketua SBSI DIY Minta Hari Buruh Tak Ditunggangi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peringatan Hari Buruh, atau May Day, yang jatuh pada tanggal 1 Mei, menjadi momen signifikan bagi para pekerja di seluruh dunia untuk memperingati solidaritas dan perjuangan mereka. Sayangnya, dalam beberapa kasus, demonstrasi yang dilakukan oleh para pekerja sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain.
- Advertisement -

Baca berita yang ini