MATA INDONESIA, JAKARTA – Negara Pakistan kini tengah dilanda banjir besar. Penyebabnya diduga karena iklim dan curah hujan tinggi melebihi ambang batas, sehingga sungai menguap dan sebabkan banjir. Penyebab lainnya ialah hujan munson dan pencairan glitser di peguungan utara Pakistan.
Citra satelit dari Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkapkan banjir tersebut telah melanda sepertiga wilayah, khususnya provinsi selatan Sindh dan Balochistan. Ahli meteorologi memperkirakan lebih banyal hujan dalam beberapa hari mendatang, termasuk di sekitar danau Manchar Sindh, dan levelnya meningkat.
Banjir ini telah menewaskan sebanyak 1.300 orang dan terus bertambah. Unicef turut mengatakan bahwa tiga juta anak membutuhkan bantuan kemanusiaan yang sangat mendesak. Hal ini seiring dengan meningkatnya risiko penyakit menular lewat air dan kekurangan gizi, juga risiko tenggelam.
Upaya penanggulangan bencana ini dari pemerintah Pakistan sendiri ialah salah satunya dengan menerobos danau air tawar terbesar di Negara itu guna meningkatkan kurang lebih 100 ribu orang agar keluar dari rumah.
Mengetahui hal ini, Sekjen PBB Antonio Gutteres mengimbau dunia agar membantu Pakistan. Dalam kunjungannya ke Pakistan, Gutteres mengungkapkan bahwa Pakistan membutuhkan dukungan keuangan besar-besaran. Ia juga mengungkapkan bahwa dunia perlu memahami dampak perubahan iklim di negara berpenghasilan rendah. (Zerena Rahayu)
