Silent Night dan Jingle Bells, Lagu Populer Saat Natal

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTASilent Night dan Jingle Bells adalah lagu yang populer saat liburan musim dingin di dunia. Kedua lagu ini menjadi ciri khas saat momen Natal tiba.

Silent Night atau Malam Kudus adalah sebuah Kidung Natal tradisional yang populer. Kata-kata lagu ini aslinya berjudul Stille Nacht. Liriknya dalam bahasa Jerman oleh seorang pastor Austria, Fr Josef Mohr. Lagu ini kemudian disusun oleh pemimpin paduan suara Austria, Franz X Gruber. Versi melodinya yang biasanya dinyanyikan sekarang agak berbeda sedikit dari lagu aslinya karangan Grube.

Lagu ini pertama kali muncul di Nicola-Kirche, Gereja St Nikolas di Oberndorf, Austria, pada 25 Desember 1818. Sebelumnya, Mohr sudah menyusun liriknya pada 1816. Lalu pada malam Natal, ia membawanya ke Gruber, pemain organ gereja, untuk menyusun melodinya serta iringan gitar untuk lagu itu.

Saat itu organ gereja di Nicola-Kirche sedang rusak. Gruber yang disuruh menyusun melodi dan mengiringi Mohr bermain gitar tidak setuju dengan lagu tersebut. Gruber khawatir orang-orang yang datang ke gereja tidak akan menyukai musiknya.

Namun karena didesak, Gruber akhirnya menerima usul Mohr dan mengerjakan musiknya. Gruber berhasil menyusun notasi musik untuk lirik tersebut.

Pada malam Natal, jemaat kecil Oberndorf mendengar Gruber dan Mohr menyanyikan lagu baru mereka dengan iringan gitar Gruber.

Sayangnya, mereka bukan orang yang mempopulerkan lagu Stille Nacht. Joseph Mohr bahkan dipindahkan dari Oberndorf. Keduanya tidak pernah bertemu lagi hingga mereka meninggal.

Beberapa minggu kemudian, ahli alat musik, Karl Mauracher tiba di Oberndorf untuk memperbaiki organ  di gereja St Nicholas.

Setelah selesai memperbaiki, Gruber mulai memainkan melodi sederhana untuk lagu barunya. Mauracher terkesan dan meminta salinan music tersebut dengan judul Stille Nacht dalam bahasa Jerman untuk dibawa ke desanya di Kapfing.

Di sana, para penyanyi gereja yang tergabung dalam keluarga Rainers and the Strassers terpikat oleh lagu tersebut. Mereka lalu memasukkan lagu tersebut ke dalam repertoar musim Natal mereka. Lagu ini akhirnya disebarkan ke Eropa Utara oleh suster-suster Strasser.

Pada 1834, Rainers menyanyikan lagu Silent Night untuk Raja Frederick, William IV dari Prussia. Kemudian, Raja memerintahkan paduan suara katedralnya untuk menyanyikan lagu ini setiap malam Natal.

Pada 1854, Rainers membawa lagu itu ke Amerika Serikat. Rainers menyanyikan lagu ini dalam Bahasa Jerman di Alexander Hamilton Monument, luar gereja Trinity New York City. Pada 1863, Silent Night kemudian berubah liriknya dalam Bahasa Inggris oleh Jane Campbell atau John Young. Hingga hari ini, Silent Night sudah tersebar ke seluruh dunia dan liriknya beruah lebih dari 300 bahasa di seluruh dunia

Selain Silent Night, lagu yang populer saat Natal adalah Jingle Bells. Penulis lagu Jingle Bells adalah James Lord Pierpont pada 1822–1893. Lagu ini terbit dengan judul One Horse Open Sleigh pada musim gugur 1857. Awalnya tercipta untuk dinyanyikan pada Hari Pengucapan Syukur di Amerika Serikat.

Lagu Jingle Bells lahir di dekat Sungai Mystic, Medford, Massachusetts. Mengutip CBC News, asal mula lagu ini berasal dari lirik kereta terbuka. Seperti ada di liriknya, one horse open sleigh. Medford, dulunya adalah rumah bagi pacuan kereta kuda di jalanan Salem Street. Hal itu memunculkan inspirasi Jingle Bells.

Pada 1850, James Pierpont menulis lagu Jingle Bells untuk dinyanyikan Mrs Otis Waterman. Pierpont mendapat hak cipta atas lagunya pada 1857 ketika tinggal di Georgia. Jingle Bells bercerita tentang pacuan kereta kuda di Salem Street awal 1800-an.

Menurut Kyna Hamill, profesor sastra di Universitas Boston, Wakil Presiden Medford Historical Society, Jingle Bells sebenarnya bukan lagu Natal, itu lebih mengesankan lagu untuk minum-minum.

Hamili mengatakan, Medford adalah salah satu industri terbesar pembuatan minuman keras. Ada pacuan kereta kuda di jalan ini. Menurutnya banyak kata di lirik Jingle Bells yang menggambarkan jelas kereta kuda, kegiatan yang biasanya bareng aktivitas mabuk-mabukan serta berjudi.

Hamill menemukan fakta lain. Ia melihat, si penulis lagu Pierpont seperti berbicara lewat lirik lagu untuk lepas dari bayang-bayang ayahnya.

Di Savannah, sebuah kota tua di Georgia. Penduduk di sana percaya, orang-orang Medford mencuri lagu Jingle Bells dari mereka.

Menurut versi mereka, setelah istri pertama Pierpont meninggal, ia pindah ke Savannah. Ia menikah dengan anak perempuan wali kota Thomas Purse, Eliza Jane Purse. Pierpont juga mendedikasikan hidup menjadi pastor di sebuah gereja. Ia menjadi pengarah musik.

Saat perayaan Thanksgiving, ia memimpin jemaah membawakan Jingle Bells dengan meriah. Orang-orang menyukainya, dan membawakannya lagi sebulan kemudian, saat perayaan Natal tiba.

Sejak itu, Jingle Bells pun menjadi lagu Natal. Di gereja tempat Pierpont bekerja, terdapat nisan tertulis James L. Pierpont (1822-1893), komposer Jingle Bells.

Reporter : Ade Amalia Choerunisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini