Sejak Digelar, Tim Australia Langganan Piala Davis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Piala Davis adalah salah satu turnamen tenis yang diadakan oleh International Tennis Federation (ITF). Kompetisi ini digagas oleh mahasiswa Universitas Harvard, Dwight F. Davis.

Turnamen ini digagas pada 1899 saat tim tenis Universitas Harvard ingin menantang tim tenis Britania Raya. Tim tenis yang beranggotakan empat orang ini akhirnya mengadakan kompetisi tenis internasional.

Saat itu, federasi tenis Amerika Serikat setuju untuk mengadakan kompetisi ini. Dwight F. Davis yang merencanakan format turnamen. Hal ini memunculkan ide untuk memberikan piala dari perak dari Shreve, Cump, & Low.

Pembuatan piala ini memakan biaya dari uang yang diperolehnya sendiri (toh ada urunan untuk membuat piala). Setelah itu, piala tersebut dibuatkan oleh salah satu perusahaan ternama di sana, yaitu Perusahaan William B. Durgin.

Piala ini juga dibuatkan oleh orang Inggris, Rowland Rhodes. William B. Durgin’s of Concord, New Hampshire, crafted by the Englishman Rowland Rhodes. Davis menjadi politisi di Amerika Serikat pada1920-an. Ia bekerja sebagai Sekretaris Perang Amerika Serikat periode 1925-1929 dan Gubernur Jendral Filipina pada 1929-1932.

Amerika Serikat menjadi negara pertama dalam pertandingan ini melawan Britania Raya. Pertandingan ini diadakan pada 1900 di Klub Kriket Longwood Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Amerika Serikat diwakili oleh Dwight Davis memenangkan tiga pertandingan pertama. Selanjutnya, pada 1902, Amerika Serikat kembali memenangkan acara ini. Mulai tahun 1905, kompetisi ini memiliki peminat terbanyak.

Pada 1914, Australasia berkompetisi secara bersama. Sejak 1950 hingga 1967, Australia mendominasi kompetisi ini, dengan menjadi juara 15 kali dari 18 tahun. Pemenang yang paling banyak memenangkan kompetisi ini adalah Amerika Serikat dengan 32 kali kemenangan, dibuntuti oleh Australia sebanyak 28 kali, Britania Raya sebanyak 9 kali, Prancis dengan 9 kali dan Swedia dengan 7 kali.

Pada 1989, tie-break diperkenalkan pada kompetisi ini. Hampir semua pertandingan yang skornya 6-6 di setiap set mengadakan tie-break, sehingga tidak ada lagi satu set yang skornya 70-68, kecuali di set kelima.

Pada 1909, Maurice McLoughlin dari Amerika Serikat menjadi kapten tim paling muda pada usia 19 tahun. Sedangkan kapten tim piala davis paling tua dipegang juga oleh warga negara Amerika, Perry Jones pada usia 71 tahun, 107 hari.

Pada 1982, John McEnroe (Amerika) menjadi pertandingan tunggal terlama mengalahkan Mats Wilander dari Swedia. Pertandingan ini memiliki skor 9-7 6-2 15-17 3-6 8-6. Pertandingan tersebut menghabiskan waktu 6 jam 22 menit.

Pada 2003, Mohammed-Akhtar Hossain dari Bangladesh menjadi pemain termuda melawan Myanmar. Saat itu, dia berusia 13 tahun, 326 hari. Sedangkan Gadonfin Koptigan Yaka dari Togo menjadi pemain paling tua, yaitu pada usia 59 tahun, 147 hari. Pada 1983 dan 1989, Indonesia pernah dua kali mencapai group dunia, namun tidak sekalipun mampu melewati babak pertama.

Pada 2005, Kroasia dan Serbia, dua negara non unggulan yang menjuarai piala ini. Kroasia keluar sebagai juara setelah di final yang berlangsung di Bratislava, Slovakia, mengalahkan tuan rumah 3–2.

Ivo Karlovic dari Kroasia, tercatat sebagai pemain yang paling banyak mencetak ace pada satu pertandingan. Pada 2009, saat dia berhadapan dengan Radek Stepanek (Ceko), Ivo Karlovic menghujani Stepanek dengan 78 aces.

Pasangan Ceko dan Tomas Berdych menjadi pertandingan ganda terlama, yaitu 7 jam 1 menit. Pada 2013, Kedua pasangan ini mengalahkan Marco Chiudinelli / Stanislas Wawrinka, dari Swiss dengan skor 6-4, 5-7, 6-4 6-7(3-7) 24-22.

Reporter : Ade Amalia Choerunisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini