Segudang Prestasi AC Milan di Tangan Dingin Silvio Berlusconi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebelum Silvio Berlusconi datang, AC Milan adalah tim raksasa dari Italia. Namun, sederet masalah berat menghantam Rossoneri pada awal 1980-an.

Milan terpaksa dua terdegradasi ke Serie B, karena masalah pengaturan skor dan kualitas pemain yang tak begitu bagus.

Namun, kedatangan Silvio Berlusconi pada awal 1986, membawa angin segar baru bagi Milan.

Di musim pertamanya dengan Berlusconi, Milan hanya meraih peringkat kelima di klasemen akhir Serie A. Lalu Berlusconi turun tangan mencampuri segala hal terkait performa tim dan urusan transfer.

Hasilnya, pada musim kedua memimpin Milan, Berlusconi membawa klub Setan Merah Italia itu menjuarai Liga Italia.

Namun, ia tak puas. Mantan Perdana Menteri Italia ini terus menyuntikkan dana segar ke klub untuk mendatangkan sederet pemain ternama. Hasilnya, Milan menjuarai Liga Champions pada musim 1988/1989 dan 1989/1990 berturut-turut.

Dalam satu dekade, Berlusconi membawa Milan menjadi klub paling sukses di dunia, dengan raihan tiga kali juara Liga Champions dan lima kali Scudetto. Itu belum termasuk piala-piala bergengsi lainnya.

Dari awal era kepemimpinan Berlusconi, muncul nama-nama besar, seperti Trio Belanda Marco van Basten-Ruud Gullit-Frank Rijkaard, hingga Paolo Maldini.

Memasuki dekade kedua kepemimpinan Berlusconi sebagai presiden klub, Milan tak segarang 10 tahun awal, dengan hanya mengoleksi satu kali juara Liga Champions dan dua gelar Serie A.

Dekade ketiga era Berlusconi, Milan memulainya dengan sangat baik, yakni tampil sebagai juara Liga Champions dengan mengalahkan Liverpool 2-1 pada musim 2006/2007. Kemudian, Milan juga meraih gelar juara Piala Super Eropa dan Piala Dunia antar Klub.

Dari era dekade kedua dan ketiga, sederet nama pemain besar bermunculan, seperti George Weah, Andriy Shevchenko, Andrea Pirlo, hingga Ricardo Kaka.

Lalu, pada dekade ketiga, Milan juga mengakhiri masa jayanya hingga saat ini. Tercatat, Milan hanya mampu meraih satu Scudetto pada musim 2010/2011. Sisanya, Milan melempem total hingga musim ini.

Kasus skandal seksual anak di bawah umur, korupsi dan lainnya, membuat Berlusconi harus melepas semua unsur kepemilikannya terhadap AC Milan pada 2017 lalu.

Namun, Milan tetap mencatat, bahwa di era Berlusconilah, masa-masa keemasan diraih sempurna.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini