Satelit Palapa A1, Bukti Mengorbitnya Persatuan Indonesia di Angkasa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pada 8 Juli 1976, 44 tahun lalu, Satelit Palapa A1 milik Indonesia pertama kali diluncurkan dengan roket Delta 2914 dari Pad LC-17A di Canareval, Amerika Serikat. Satelit ini mengorbit pada GEO 83BT.

Peluncuran satelit pertama milik Indonesia ini menandai satu kemajuan bagi negara. Lalu, kenapa satelit tersebut dinamai Palapa?

Mengutip berbagai sumber, Presiden RI ke-2 Suharto adalah sosok yang berperan dalam pemberian nama Palapa pada 1975. Rupanya ada maksud tersendiri kenapa nama Palapa diambil.

Hal ini merujuk pada Sumpah Palapa yang digaungkan Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit pada 1334. Sumpah itu berisi pesan bahwa persatuan Nusantara sebagai harga mati.

Nama Palapa dipakai dalam sebagai sebuah tanda bahwa Indonesia bisa dan harus terus bersatu dalam teknologi yang maju, dan tak kalah dari negara lain.

Ketika Satelit Palapa A1 berhasil mengorbit, Indonesia mulai mendapat pengakuan dunia. Bagaimana tidak, secara global, Indonesia adalah negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Kanada yang memiliki sistem satelit domestik sendiri, bahkan mendahului bangsa-bangsa di Eropa atau Asia lainnya.

Secara spesifikasi, pada saat itu Palapa A1 terbilang sudah cukup canggih, menyerupai milik AS dan Kanada. Hal ini karena Palapa A1 dibuat oleh perusahaan yang sama dengan kedua negara tersebut, yakni Hughes Aircraft Company dengan model HS-333.

Bahkan, tak hanya mengirim sinyal untuk Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand juga bergantung pada Satelit Papala A1 ini.

Palapa A memiliki 12 transponder dengan kapasitas setara 6.000 sirkut suara atau 12 saluran televisi warna, memiliki masa aktif hingga 7 tahun dengan tinggi satelit 3.41 meter, diameter 1.9 meter dan berat saat peluncuran sebesar 574 kg.

Satelit Palapa A1 saat itu dioperasikan oleh Perumtel, yang kini berubah nama menjadi Telkom.

Di Indonesia, setiap 9 Juli diperingati Hari Satelit Palapa. Meskipun meluncurnya pada 8 Juli 1976, saat itu adalah waktu Amerika Serikat. Sementara di Indonesia sudah berada pada tanggal 9 Juli 1976.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini