Perubahan ‘Wajah’ Boneka Barbie dengan Beragam Profesinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Sudah lama, Boneka Barbie populer di berbagai belahan dunia dan sangat digemari oleh anak-anak perempuan. Dengan nama lengkap Barbara Millicent Roberts, Barbie diluncurkan pada tahun 1959. Sekilas wajahnya tidak terlihat menua, namun boneka ini mengalami perubahan pada wajah sesuai dengan profesinya.

Di Hari Perempuan Internasional, pada 8 Maret 2021, Barbie merayakannya dengan peluncuran tampilan terbarunya yang mirip mantan Ibu Negara Eleanor Roosevelt, sebagai tambahan koleksi terbaru boneka Barbie Inspiring Women.

Boneka Barbie telah hadir hampir selama 62 tahun. Sang pendirinya, Ruth Handler pertama kali menciptakan atas representasi dari pilihan yang dibuat dan ditentukan oleh para wanita. Boneka favorit kalangan anak perempuan ini telah mendapat banyak profesi. Mulai dari bentuk cheerleader hingga astronaut.

“Minggirlah Hillary Clinton! Kandidat presiden perempuan lain telah siap memasuki laga di musim gugur: Barbie,” dikutip dari BBC.

Dilansir dari BBC, boneka Barbie hadir dengan profesi yang mengejutkan yakni sebagai Kandidat presiden perempuan.

Profesi ini tentu mengundang banyak perhatian sebab Barbie disebut sebagai ikon budaya pop yang terbuat dari plastik, Barbie akan diperjualkan sebagai dua Barbie yang berprofesi presiden dan wakil presiden yang dibuat dalam beberapa warna kulit.

Konsep tersebut ternyata selaras dengan keinginan Richard Dixon selaku Presiden Direktur dan Kepala Operasional Kantor Barbie di California, perusahaan Mattel. Ia memandang dan menjabarkan konsep itu sebagai sebuah ‘revolusi keberagaman’ yang ambisius dari peran Barbie sebagai wanita sukses.

Ia pun menegaskan dalam jumpa pers di Los Angeles pada tahun 2016, bahwa konsep itu sangat berbeda dengan Barbie lainnya yang sebelumnya telah lama diluncurkan. Barbie pertama yang diluncurkan tahun 1959, menggambarkan seorang model remaja dengan rambut coklat dan pirang. Diperuntukkan untuk mainan semua perempuan, Barbie ciri khas tiga jenis tubuh yakni ‘perempuan yang nyata’, tinggi dengan ukuran mudah digenggam, serta bentuk tubuh yang proporsional.

Beredar pula tagar ala teori Darwin #TheDollEvolves beserta slogannya “Imajinasi hadir pada semua bentuk dan ukuran. Itulah mengapa dunia Barbie berevolusi”. Munculya produk laris Mattel yakni American Grill sebagai sosok pesaing Barbie secara sehat, hal itu menjadikan sudah waktunya Barbie lebih dikenal sebagai sesuatu yang lebih nyata.

Bagi beberapa orang mungkin agak mengejutkan bahwa sosok dibalik desain Barbie dengan bentuk dada yang sangat mencolok itu ialah seorang perempuan, Ruth Handler.

Ruth Handler merupakan seorang pengusaha dan pedagang visioner yang juga sebagai tokoh utama dibalik suaminya, Elliot Handler selaku penemu dan pendiri Mattel, sebuah perusahaan mainan terbesar yang terletak di California, Amerika Serikat.

Pameran Barbie di Paris, memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya terutama dalam memberikan informasi bagi pengunjung yang ingin mendalami beberapa suasana ‘kehidupan’ boneka Barbie dalam konteks sejarah dan sosiologi.

Di balik penutup kaca, ditampilkan beberapa pasukan Barbie dengan lebih dari 180 pekerjaan sepanjang kehidupan boneka mainan itu. Memperlihatkan riwayat pekerjaan hidup Barbie, seperti kasir di McDonald, pelatih sepak bola, teknisi computer, penyanyi pop, dokter bedah, pemadam kebakaran hingga paleontologis.

Barbie juga diperankan menjadi pemandu paduan suara dan Miss America. Karir terpentingnya yakni ketika Barbie menjadi astronot perempuan, Barbie mampu membawa langkah besar bagi perempuan sebelum manusia pertama mendarat ke Bulan.

Tak hanya sebagai boneka mainan yang menarik perhatian anak perempuan, sountrack lagu dari Aqua berjudul Barbie Girl sempat menggebrak dunia musik yang digemari di tahun 90-an.

Konsep Barbie berawal dari Ruth Handler dengan inspirasinya saat membuat boneka bentuk perempuan, sebagai alternatif dari boneka bayi atau anak-anak. Konsep tersebut sebenarnya terlahir guna merombak pasar dunia mainan.

Namun, berhubungan dengan suatu tradisi terkait Barbie, seorang kurator Anne Monier memilih untuk menyelenggarakan pameran Barbie dengan koleksi boneka orang dewasa yang memakai pakaian sesuai zamannya dari awal abad ke-19.

Bentuk tubuh yang berdasarkan mimpi, imajinasi, atau tidak realistis dengan pakaian baju renang model setengah atas dada atau ‘kemben’ bermotif garis-garis zebra, menjadi ‘telegenik’ dalam iklan komersial dalam televisi yang kala itu masih hitam putih.

‘Colored Francie’ sebagai boneka pertama yang berkulit hitam dalam dunia Barbie, dirilis pada tahun 1967 berdasarkan saudara Barbie bernama Francie Fairchild yang kini dinilai sebagai sebuah kegagalan.

Perubahan besar pada penampilan Barbie terjadi di awal tahun 60-an saat munculnya gaya bubble cut ala Jackie Kennedy. Barbie tampil sebagai perempuan yang tumbuh mandiri, dengan beragam profesinya sebagai pekerja, pengemudi, serta gaya astronaut.

Di tengah banyak perubahan ‘wajah’ Barbie, hingga menimbulkan kontroversi terhadap bentuk tubuh dan penampilannya yang seolah-olah seperti hidup. Padahal jika di pikirkan, menurut kurator Monier, sebenarnya dalam dunia mainan hanya sedikit sekali boneka yang memiliki proporsi tubuh yang realistis, termasuk Barbie.

Reporter : Irania Zulia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini