Penny Black, Perangko Pertama Bergambar Ratu Victoria yang Dirilis 1 Mei 1840

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tepat 180 tahun lalu, 1 Mei 1840, perangko pertama di dunia bernama Penny Black dirilis di Inggris. Ide membuat prangko sebenarnya muncul dari seorang guru di Inggris bernama Sir Rowland Hill.

Seperti diketahui perangko adalah bukti kalau kita sudah melakukan pembayaran untuk jasa pengiriman surat. Prangko ini sudah ada sejak zaman dulu karena surat-menyurat merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi.

Nah, tahukah kalian kalau Penny Black ini merupakan yang pertama dari semua hal yang berhubungan dengan prangko.

Penny Black merupakan prangko berperekat pertama di dunia dan juga prangko resmi pertama di dunia. Setelah dirilis oleh Inggris, beberapa negara lain pun ikut menerbitkan prangko, di antaranya Amerika Serikat, Perancis, Brasil, Mauritius, Bavaria, Zurich, Jenewa, dan Basel.

Penny Black di desain dengan gambar Ratu Inggris, yaitu Victoria. Potret Ratu Victoria diukir oleh Charles Heath dan putranya Frederick, sesuai dengan sketsa yang diberikan oleh Henry Corbould. Potret Victoria ini tetap tampil di prangko Britania Raya sampai kematiannya pada tahun 1901, meskipun saat itu ia berusia 81 tahun

Prangko ini dicetak dengan warna hitam, dengan tulisan postage di bagian atas dan tulisan one penny di bagian bawah. One penny itu merupakan nominal dari prangko itu.

Penny Black (Foto: Istimewa)

Prangko ini pertama kali diterbitkan di Britania Raya pada tanggal 1 Mei 1840, tetapi baru digunakan secara resmi tanggal 6 Mei.

Proses akhirnya perangko pertama ini dirilis memakan waktu selama tiga tahun. tahun 1837, tarif pos di Britania Raya sangat mahal. Untuk mempermudah hal tersebut, Sir Rowland Hill mengusulkan pembuatan prangko berperekat untuk melakukan prapembayaran jasa pos di muka.

Pada saat itu, ongkos pengiriman ditanggung oleh sang penerima surat yang ditentukan oleh tebal surat dan jarak kirim yang ditempuh. Sebaliknya, Penny Black ini bisa dibayar di muka dan memungkinkan surat dengan berat sampai 1⁄2 ons (14 gram) untuk dikirimkan dengan harga rata-rata satu sen, terlepas dari jarak yang ditempuh.

Pada tanggal 13 Februari 1837, Sir Rowland Hill mengajukan kepada pemerintah gagasan mengenai prangko prabayar dan amplop prabayar, lembaran amplop terpisah yang dilipat untuk membungkus surat. Hill diberi kontrak dua tahun untuk memulai sistem baru tersebut, dan bersama dengan Henry Cole, ia mengumumkan sayembara untuk merancang prangko baru.

Ada sekitar 2.600 desain yang diterima, tetapi tidak ada satu pun yang dianggap cocok dan pas pada akhirnya, dipilih desain yang bergambar Ratu Victoria. Hill menganggap desain ini akan sulit dipalsukan.

Soal ukuran, awalnya Hill menetapkan ukuran prangko adalah 3/4 inci persegi, tetapi kemudian mengubah dimensinya menjadi lebar 3/4 dan tinggi 7/8 inci (sekitar 19 x 22 mm) agar bagian bawah bisa ditulis.

Kata “POSTAGE” di bagian atas membedakannya dari prangko meterai, yang telah lama digunakan di Britania. Sedangkan, tulisan “ONE PENNY” di bagian bawah menunjukkan jumlah ongkos prangko prabayar untuk mengirimkan surat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini