Mengungkap Kisah Mengenai Kampung Keling di Kota Medan yang Fenomenal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia selain Jakarta dan Surabaya. Medan terkenal karena merupakan rumah bagi banyak orang bersuku Batak.

Diketahui bahwa Medan merupakan salah satu kota multietnik yang ada di Indonesia, Berbagai macam etnik, suku dan budaya hidup rukun di Medan.

Namun, tahukah Anda, bahwa di Medan ada suatu kampung yang memang terkenal dengan budaya Indianya. Daerah itu terkenal dengan nama Kampung Madras atau yang dahulu disebut Kampung Keling.

Kampung ini menduduki lahan seluas 10 hektare di Medan dan merupakan kampung India terbesar yang ada di sana.

Kampung unik ini terletak diantara dua kecamatan yakni kecamatan Medan Petisah dan Medan Polonia. Kampung Madras ini tak hanya merupakan perkampungan yang dihuni oleh masyarakat keturunan India, melainkan bangunan serta budayanya juga sangat khas India.

Mengenai sejarah kenapa sampai keturuna India bisa menetap di Medan, semua itu bermula dari kedatangan orang-orang Tamil ke Sumatera Utara pada abad ke 19. Ketika itu, Indonesia masih dalam jajahan Belanda. Orang-orang Tamil ini bekerja sebagai buruh di lahan perkebunan tembakau milik orang Deli.

Namun, semakin hari, semakin banyak pula penduduk India yang mengais rezeki di tanah Medan. Tak hanya dari Tamil, mereka datang dari etnis Cheyttar dan juga Punjab. Awalnya mereka hanya bekerja sebagai buruh juga beralih ke pedagang hingga pekerja konstruksi. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Kampung Madras yang kini dihuni oleh mayoritas orang berdarah India.

Seiring waktu berjalan, keberadaan Kampung Keling menambah ragam tempat wisata di Indonesia, khususnya di Medan. Kampung Keling saat ini menjadi detinasi wisata sangat menarik bagi para penikmat keunikan kota tua berkonsep sejarah dan budaya.

Kampung Keling seperti Little India berbagai negara lain di dunia. Kampung Keling Medan ini telah menjadi salah satu destinasi wisata kebudayaan yang menarik. Para traveler bisa menemukan berbagai bangunan tua berarsitektur India.

Di kawasan Kampung Keling Medan ini terdapat sebuah kuil Hindu paling tua di Kota Medan yaitu Kuil bernama Sri Mariamman. Dua kuil yang terkenal yakni kuil bernama Shri Mariaman dan Subramaniem. Shri Mariamman, kuil tersebut dibangun tahun 1884.

Selain sebagai tempat peribadatan, Shri Mariamman menjadi pusat berkegiatan budaya. Bagi warga Kampung Keling yang keturunan India dan beragama hindu, akan melakukan persembahyangan tiap Jum’at sore di Kuil Shri Maryaman.

Kuil ini merupakan wadah masyarakat tamil saling berinteraksi bersama sesame keturunan tamil yang tidak tinggal di kawasan Kampung Keling Medan.

Untuk memasuk ke kuil, wisatawan tak bisa sembarang masuk karena wisatawan hanya diperbolehkan mengunjungi kuil di jam tertentu, antara lain pukul 6 pagi hingga 12 siang. Kemudian pukul 4 sore hingga 9 malam. Selain itu, ketika hendak masuk kuil Anda harus melepaskan alas kaki.

Tak hanya ada kuil Hindu paling tua, di Kampung Keling juga terdapat Vihara paling besar di Kota Medan yaitu Vihara bernama Gunung Timur. Di Kampung Keling, pengunjung juga akan menemukan Sekolah Khalsa atau yang biasa disebut sekolah Sikh dan sekarang bernama Khalsa English School. Sekolah tersebut dahulu pernah terkenal sebab merupakan sekolah satu-satunya di Medan yang menerapkan pelajaran menggunakan bahasa Inggris.

Selain bisa menikmati keindahan bangunan-bangunan bersejarah, traveler yang mengunjungi Kampung Keling Medan juga dapat menyantap ragam makanan yang sangat khas India. Selain itu, belanja pula pakaian dan kain-kain indah khas India.

Tak hanya destinasi bangunan saja yang bisa menjadi pemikat kampung ini. Budaya dan wisata kuliner juga patut dijajal. Apabila wisatawan berkunjung ke Kampung Keling Medan sekitar Oktober-November, maka berdasarkan kalender Caka umat Hindu bulan Aswayuja, terdapat perayaan bernama Deepavali atau yang biasa pula disebut Diwali.

Perayaan festival ini menjadi perlambang kemenangan kebaikan atas keburukan. Lampu-lampu dan lilin-lilin dinyalakan sebagai simbol harapan kehidupan yang diterangi cahaya dan kebaikan. Diwali dirayakan selama 5 hari secara berturut-turut.

Deepavali atau Diwali adalah salah satu perayaan festival paling populer dan ditunggu-tunggu bagi masyarakat keturunan India. Orang-orang Sikh dan Jain menganggap festival Diwali sebagai perayaan yang hidup dan sebagai ajang memperkuat persaudaraan diantara teman dan keluarga. Sedangkan bagi orang Jain, Diwali juga menandakan dimulainya tahun baru Jain.

Itu sekilas mengenai kampung keling di Kota medan. Kota yang terkenal dengan sajian buah duriannya, hari ini tengah berulang tahun ke-430 tahun.  Dan kampung Keling menjadi destiansi yang menarik untuk dikunjungi oleh para traveler. Dan bisa dijadikan lokasi tujuan wisata saat masa Pandemi corona tahun ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini