Kena Virus Corona, Drummer Band Metal Death Angel Berhenti Memuja Setan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA– Virus corona tidak hanya membawa dampak negatif bagi semua orang, namun ada positifnya. Seperti yang dialami oleh drummer Band thrash metal kesohor Death Angel Will Carroll yang mengaku tobat tidak lagi jadi pemuja setan.

Ya, Carrol diketahui terinfeksi virus COVID-19 pada Februari lalu usai mengikuti tur konser The Bay Strikes Back di lima negara.

Awalnya, semua berjalan lancar sampai akhirnya petaka datang saat konser mereka di Milan. Saat itu mereka gagal menggelar konser lantaran 40 warga di wilayah Lombardia terinfeksi corona.

Kala itu sejumlah kru dan anggota band pun mulai merasa pegal-pegal dan kelelahan. Mereka yakin sakit badannya bukan karena kecapean manggung.

“Saya saat itu sepertinya ketularan mereka, karena mulai enggak enak badan pada tiga atau empat malam terakhir konser. Sakit semua rasanya,” katanya seperti dikutip dari Decibel, Minggu 6 Juni 2020.

Kondisi itu pun diakui tunangannya, Leeshawn Navarro. Ia bercerita kalau Carroll langsung tidur sesampainya di apartemen. Bahkan selama lima hari, drummer gondrong ini tidak bangkit dari kasur.

Ketika akhirnya bangun, suhu badan Carroll mencapai 39,2°C. Dia juga kesulitan bernapas. Bahkan, Carroll tidak ingat sama sekali ketika dibawa ke Rumah Sakit California Pacific.

Lelaki 47 tahun itu pun harus menerima nasib dirawat 12 hari di ruang ICU dalam keadaan koma dan dipasangkan ventilator untuk membantu pernapasannya. Selama tak sadarkan diri, Carroll bermimpi mengunjungi tempat-tempat mengerikan.

“Saat itu saya mengalami out of body experience,” ujarnya.

Dirinya seakan-akan masuk neraka, ketemu setan perempuan, dan dikutuk menjadi kungkang.  “Saya pada saat itu terus mengalami muntah darah sampai terkena serangan jantung. Ini benar-benar aneh. Saya memang mengalami gagal jantung saat koma,” katanya.

“Saya ingat meninggalkan neraka dan roh melayang di atas tubuh. Saya akhirnya masuk surga, tapi menakutkan banget. Sudah kayak pesta seks Romawi di sana. Malaikatnya pun lebih seram daripada iblis. Saya lalu kembali ke Bumi dan nongkrong di diskotek bersama teman-teman. Saya enggak tahu kenapa bisa ada di situ. Itu satu-satunya yang saya ingat. Saya dicuekin perawat ketika bertanya ‘masih di neraka, ya?’ setelah bangun dari koma.”

Dirinya pun diberi tahu oleh tenaga medis tidak akan bertahan hidup. Ahli paru Dr. George Horng memberi tahu bahwa Carroll adalah pasien COVID-19 dengan kondisi “terparah” di rumah sakit.

“Kondisinya sangat mengkhawatirkan, takkan ada yang bisa kami lakukan jika kesehatannya semakin menurun,” kata Horng.

Tuhan ternyata punya kehendak lain. Carroll akhirnya pulang dari rumah sakit awal April lalu. Dia menjalani terapi fisik selama berminggu-minggu untuk mengembalikan fungsi atrofi otot yang melemah.

Sejak itu, drummer band metal ini menerapkan gaya hidup sehat. Dia berhenti minum-minum dan konsumsi ganja. Kepercayaannya juga berubah.

“Saya tetap dengerin musik metal satanik. Saya masih suka Deicide dan band-band semacam itu,” katanya. “Tapi dari pengalaman pribadi, saya rasa Setan enggak sekeren bayanganku dulu.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Terima Lapang Dada

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Keputusan yang diambil oleh Mahkamah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini