MATA INDONESIA, JAKARTA – Semua orang dijamin kenal Gucci sebagai salah satu merek fesyen ternama di dunia. Tapi, tidak semua orang mau atau bahkan bisa membelinya karena harga yang ditawarkan setiap produk merek ini kisaran puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Siapa sangka, Guccio Gucci yang menjadi pemilik brand ini awalnya hanyalah sebagai penjaga lift sebuah hotel di Inggris. Kisah suksesnya membawa brand kelas atas sangat menginspirasi kehidupan.
Guccio Gucci dilahirkan pada 26 Maret 1881 di kota Florence, Italia. Ia hidup di keluarga sederhana sebagai pengrajin kulit di kawasan industri Florence. Orang tuanya yang tak mampu menghidupi keluarganya, membuat Gucci kecil memutuskan untuk mengadu nasib ke Inggris.
Di sinilah ia menjalani pekerjaan sebagai penjaga lift yang banyak bersentuhan dengan elit bangwasan Inggris yang sering menjadikan hotelnya sebagai tempat penginapan.
Guccio muda banyak melihat dan bersentuhan dengan aksesoris mahal para tamu hotel. Ia kagum melihatnya karena di keluarganya tidak pernah tahu tentang kemewahan seperti itu.
Setelah lama bekerja di London, Guccio Gucci kembali ke tanah kelahirannya. Ia fokus membantu ayahnya mengembangkan sadel dan tas kulit. Awalnya itu berkembang bagus dan banyak dipesan oleh para bangsawan. Namun, karena perkembangan teknologi industri membuat permintaan akan sadel jadi menurun.
Gucci mencari cara lain agar bisnisnya tetap berjalan dengan baik. Pada 1921 ia kemudian mendirikan toko bernama ‘House of Gucci’ yang mempoduksi berbagai macam aksesoris yang terlihat mewah dari bahan dasar kulit.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Guccio menggabungkan kecanggihan dalam pembuatan tas selama di London serta kemampuan ayahnya untuk menghasilkan sebuah kerajinan. Karenanya ia bisa merancang sendiri berbagai jenis model dan tas kulit.
Usahanya ternyata menarik hati kaum elit untuk membeli, bukan hanya karena bentuknya yang mewah, melainkan ia juga ciptakan dengan ketahanan dan kualitas yang baik.
Usahanya berkembang sangat pesat, Guccio akhirnya merekrut berbagai pengrajin ternama se Florence untuk menambah kualitas produk yang ia hasilkan bisa terjamin.
Karena pelanggannya para bangsawan berkuda, ia menggunakan logo kuda untuk usaha yang dilakoninya. Upaya ini untuk menarik konsumen lebih banyak lagi.
Benar saja, usahanya mulai dikelan seluruh penjuru kota Florence. Berbagai inovasi produk unggulan pun ia hadirkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Produknya dengan cepat menjadi popular dan digunakan oleh masyarakat Florence.
Guccio Gucci memang dikenal sebagai orang yang kratif, ia menciptakan berbagai macam desain menarik untuk produk-produknya. Ia kerap melakukan eksperimen dengan berbagai jenis bentuk dan barang untuk menghasilkan produk yang inovatif.
Usahanya semakin luas dengan membuka toko di Milan, Italia. Karena kebutuhan ekspor produknya yang meningkat, Gucci akhirnya membuka cabang di berbagai kota di luar negeri, seperti Manhattan dan New York, Amerika.
Saat perusahaannya berada dalam puncak ketenaran, Guccio Gucci menghembuskan nafas terakhirnya pada 2 Januari 1953. Harta kekayaan dan warisan usahanya diserahkan kepada putra-putranya.
Anak-anaknya membagi manajemen usaha orang tuanya. Misalnya Rodoldo mengelola perusahaan di Milan, Vasco mengembangkan produk di Florence, dan Aldo menjaga berjalannya cabang di luar negeri.
Merek Gucci terus berinovasi menghadirkan berbagai desain yang ikonik dari tahun ke tahun. Perusahannya mengubah logo dengan ‘GG’ yang saling berdempetan sebagai tanda pendirinya adalah Guccio Gucci.
Hingga saat ini, Gucci menjadi salah satu brand global dengan standar teratas dunia mode internasional. Gucci menjadi merk mewah paling diminati di dunia. Pada 1960 Gucci mulai berkembang ke Eropa dan Amerika. Hingga pada 1970 masuk ke pasar Asia, Australia, dan seluruh bagian dunia. (Maropindra Bagas)
