Begini Penjelasan Teori Evolusi Darwin yang Banyak Disalahpami

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Charles Robert Darwin merupakan seorang naturalis asal Inggris. Pria ini dikenal sebagai seorang evolusionis, karena teorinya tentang asal usul evolusi manusia atau teori evolusi. Bukunya yang menimbulkan kontroversi berjudul The Origin of Spesies, yang terbit tahun 1859.

Charles Darwin lahir di Shrewsbury, Shropshire, ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Ia lahir dari keluarga yang kaya dan terpelajar, serta memiliki hubungan baik dengan orangtuanya.

Darwin mengikuti jejak sang ayah dan kakeknya, untuk belajar kedokteran. Tetapi Darwin menganggapnya dirinya bukan tenaga medis yang baik dan ia merasa tak cocok dengan dunia kedokteran.

Pada saat muda ia memiliki pendidikan Kristen yang tenang, tetapi kehidupan keluarganya yang membuat ia menjadi terbuka terhadap hal-hal baru. Kakeknya, Josiah Wedgewood merupakan seorang tokoh penting Pencerahan, industrialis, dan juru kampanye anti perbudakan, dan Erasmus Darwin, seorang dokter yang bukunya ‘Zoonomia’ telah mengemukakan gagasan radikal dan sangat kontroversial – bahwa satu spesies dapat ‘berubah’ menjadi lain.

Teori evolusi menurut Charles Darwin antara lain, spesies yang ada sekarang adalah keturunan dari spesies-spesies sebelumnya. Yang kedua, seleksi alam sangat menentukan berlangsungnya mekanisme evolusi. Seleksi alam merupakan gagasan murni dari Darwin.

Dalam teorinya, Darwin mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perubahan evolusi dari makhluk hidup yang sangat sederhana (satu sel organisme) pada awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan melalui proses penurunan dengan modifikasi yang akhirnya berkembang menjadi berbagai spesies organisme di muka bumi sekarang ini, termasuk kejadian manusia.

Teori evolusi yang dimukakan oleh Darwin banyak yang disalah pahami, banyak orang yang salah kaprah terhadap hal tersebut. Misalnya, Darwin hanya mengemukakan teori evolusi berdasarkan seleksi alamnya. Seleksi alam artinya mengadakan seleksi terhadap individu-individu yang hidup di dalamnya.

Kebanyakan orang menilai teori yang ditemukannya adalah manusia berasal dari kera. Lalu pertanyaan yang muncul adalah apa benar manusia berasal dari kera? Apakah Darwin pernah mengatakan itu? Charles Darwin mengatakan, “manusia (homosapiens) memiliki asal usul yang sama dengan kera, dikenal dengan hominid.”

Hominid adalah keluarga biologi di mana manusia menjadi anggotanya. Terdiri dari beberapa primata seperti, simpanse, bonobo, gorilla, serta orang utan. Jadi manusia satu spesies dengan primata ini, tetapi bukan hasil satu evolusi dari kera. Melainkan manusia mungkin punya asal-usul nenek moyang dengan kera.

Lalu bagaimana awal mula kehidupan? Penelitian mengenai asal usul kehidupan tidak dimulai hingga tahun 1950.  Ilmuwan menduga kehidupan bermula di lautan. Ilmuwan yang pertama sekali menuturkan teori evolusi biokimianya adalah Alexander Ivanovich Oparin, seorang Rusia (18 February 1894-21 April 1980) dan terkenal dengan bukunya yang berjudul “The Origin Of Life”.

Oparin menyebutkan bahwa kehidupan berasal dari laut. Ia secara tidak langsung mendukung teori Darwin bahwa semua makhluk hidup berasal dari keturunan yang sama. Oparin menjelaskan dalam teorinya, yaitu gabungan zat anorganik akan membentuk zat organik kemudian bergabung membentuk zat organik kompleks dalam proses koaservat (penggumplan) yang menjadi cikal bakal sel primordial yang ada di laut.

Teori ini disebut dengan Primordial Soup (sup purba). Melansir dari dinus.ac.id, asal-usul kehidupan menurut Darwin di mulai dari:

  1. Kehidupan dimulai dari sel yang pertama muncul karena faktor kebetulan terbentuk secara mandiri lalu sel ini berkembang dan berevolusi.
  2. Makhluk hidup berkembang dari nenek moyang yang sama dan variasi timbul setelah melalui serentetan perubahan kecil.
  3. Perkembangan embrio mengulangi proses evolusi yang dialami oleh nenek moyang di zaman purba.Adapun gelombang-gelombang pada manusia purba yaitu:
  4. Gelombang pertama: Australopithecus merupakan contoh gelombang homonid asli yang paling tua yang pernah hidup, tidak di hutan seperti kera besar, melainkan di padang rumput luas.
  5. Gelombang kedua: Pithecantropus ini lebih maju daripada Australopithecus yang diperkirakan hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu
  6. Gelombang ketiga: Neanderthal dan Cro-magnon memiliki ukuran sedang, berdiri tegak dan memiliki otot-otot yang berkembang baik namun morfologi mukanya berbeda dengan manusia sekarang
  7. Gelombang keempat: Homo Sapien: manusia yang dikenal sekarang ini diperkirakan telah ada sekitar 35.000-40.000 tahun yang lalu.”

Darwin juga mengajukan gagasannya bahwa kehidupan bukan berasal dari lautan terbuka, melainkan badan-badan air kecil yang ada di daratan, yang kaya akan bahan kimia. Gagasan ini mirip dengan sup purba.

Ide Darwin ini sangatlah maju, Ia membayangkan kebutuhan berbagai zat kimia untuk terkonsentrasi dalam ruang kecil, dan kebutuhan sumber energi yang bisa mendorong reaksi kimia.

 

Reporter: Azizah Putri Octavina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini