Begini Cara Deng Xiaoping Bikin Cina Jadi Negara Komunis Modern Seperti Sekarang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Deng Xiaoping adalah generasi pemimpin pertama Partai Komunis Cina. Jasanya yang paling besar adalah membuat kebijakan yang mampu mengubah Cina menjadi negara modern seperti saat ini.

Deng lahir pada 22 Agustus 1904 di Guan’an, Sichuan. Pada masa pemerintahannya, dia sempat menduduki posisi penting sejak 1950 hingga 1960-an. Namun, ia dicopot dari jabatannya dan dipenjara dari tahun 1966 hingga 1976 penguasa Revolusi Kebudayaan. Tak lama setelah kematian Mao Zedong pada 1976, Deng Xiaoping muncul kembali sebagai pemimpin baru Cina.

Menurut Encyclopedia Britannica, selama masa pemerintahannya, Deng sempat membuat berbagai kebijakan untuk membawa Cina ke jalur perkembangan ekonomi. Dia juga menyerukan “Empat Modernisasi”. Slogan yang dibuat Zhou Enlai tahun 1975 itu terdiri dari pengembangan industri, pertanian, pertahanan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kebijakan pertama yang dilakukannya untuk melakukan pembaruan adalah membongkar komune yang didirikan Mao Zedong dan menggantinya dengan Sistem Tanggung Jawab Rumah Tangga.

Caranya, petani-petani yang memegang kendali penuh kewajiban atas prosuksi dan keutungan mereka. Tak lupa, Deng juga mendorong petani terlibat dalam kewirausahaan agar mereka dapat menambah pendapatan.

Tahun 1981 hasil dari kebijakan tersebut benar-benar mampu meningkatkan produksi pertanian Cina.

Kedua, Deng mewajibkan setiap individu dalam pembuatan keputusan ekonomi. Ia banyak membebaskan perusahaan dari kendali pemerintah pusat dan memberi pemilik pabrik kewenangan menentukan tingkat produksi dan keuntungannya masing-masing.

Sementara untuk kebijakan luar negeri, Deng menguatkan hubungan dagang dengan negara-negara barat. Tujuannya agar investor asing menanamkan modalnya di Cina dan mengundang masuknya teknologi baru. Selain itu mengundang para manajer andal dari mancangera untuk masuk Cina.

Menurut situs resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pada 8 Juli 1983 Deng Xiaoping memudahkan teknologi masuk Cina melalui progam inviting in dan sending out.

Saat itu, Pemerintah Cina juga mendirikan sebuah lembaga nonkementerian bernama State Administration of Foreign Experts Affairs (SAFEA) yang memudahkan inviting in dan sending out. Kebijakan tersebut dibuat untuk memperkenalkan teknologi asing dan mengimpor tenaga-tenaga ahli dari luar untuk terlibat dalam proyek konstruksi di Cina.

Tak hanya pengembangan ekonomi dan teknologi, Deng juga merencanakan keluarga berencana yang diberi nama “Kebijakan Satu Anak.” Hal tersebut diajukan agar pertumbuhan jumlah penduduk Cina dapat dikendalikan.

Selain itu, Deng berharap dapat membangun tatanan sosial politik yang diatur pedoman hukum, bukan manusia. Ia juga menyarankan hal tersebut kepada teman-teman seusianya.

Sejak saat itu, masyarakat menilai Deng berhasil memajukan Cina dengan kebijakan-kebijakannya. Deng membuktikan kebijakan-kebijakan yang telah diputuskan hingga saat ini saling berkesinambungan dan beberapa program di dalamnya pun masih berlanjut meskipun sudah beberapa kali ganti kepemimpinan.

Deng Xiaoping meninggal pada 19 Februari 1997 di usianya yang ke-92 tahun. (Fitria Nur Rahmawati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini