5 Fakta Guru Zuhdi, Sang Ulama Kharismatik Banjar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah KH Ahmad Zuhdianoor atau Guru Zuhdi, ulama nyentrik dan kharismatik asal tanah Banjar, Kalimantan Selatan pada Sabtu 2 Mei 2020 pukul 06.43 WIB di Jakarta.

Guru Zuhdi adalah sosok yang sangat disegani dan dihormati oleh semua kalangan. Pengajiannya selalu penuh dengan jemaah.

Kini, sang guru telah tiada, namun setiap ajarannya pasti kan selalu terkenang. Berikut 5 fakta yang harus kamu tahu tentang Guru Zuhdi.

1. Berasal dari Keluarga Ulama

Lahir di Alabio, 10 Februari 1972, Guru Zuhdi merupakan putra dari pasangan KH Muhammad bin Jafri dan Zahidah binti KH Asli. Ayahnya adalah pimpinan Ponpes Al Falah dan merupakan murid Al’alimul Al’allamah KH Anang Sya’rani Arif, pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura.

2. Disebut sebagai Penerus Guru Sekumpul

Sudah bukan rahasia lagi, pengaruh Al’alimul Al’allamah Al ‘Arif  Billah Maulana Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul sangat kental dalam kehidupan Guru Zuhdi.

Ia disebut-sebut sebagai penerus Guru Sekumpul. Hal itu bisa terlihat dari pengajian yang ia gelar, bacaan-bacaannya berasal dari catatan tangan majelis Guru Sekumpul. Banyak orang yang rindu dengan Guru Sekumpul, merasa terobati dengan kehadiran Guru Zuhdi.

3. Bidang Ilmu

Ilmu yang dimiliki Guru Zuhdi sungguh luas. Sebagai ulama ternama, Guru Zuhdi menguasai fikih, tashrif, tauhid, tasawuf, nahwu dan tajwid serta beragam keilmuan lainnya.

4. Belajar dari Kakek

Sang kakek, KH Asli adalah sosok paling berpengaruh dalam kehidupan Guru Zuhdi. Ia belajar banyak tentang agama dari KH Asli yang merupakan ulama ternama di Kalimantan Selatan.

Setelah itu, Guru Zuhdi juga belajar dari KH Abd. Syukur Teluk Tiram. Ia mendalami ilmu tasawuf, fikih, ushul fikih, arudh.

5. Pendidikan Formal

Kedalaman ilmu Guru Zuhdi tak ia dapatkan dari pendidikan formal. Ahmad Zuhdianoor hanya merupakan lulusan SD saja. Setelah itu ia melanjutkan ke Pesantren Al Falah dua bulan, lalu berhenti karena sakit. Sisanya, Guru Zuhdi benar-benar belajar dari sang kakek dan ulama lainnya.

1 KOMENTAR

  1. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Aamiin #KomenPositif

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini