Rupiah Kian Dekati Level 14.000, Imbas Upaya Pemerintah Dapatkan Vaksin Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup menguat di akhir pekan, 27 November 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah menguat 0,07 persen ke level Rp 14.090 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan mata uang garuda dibayangi oleh tanggapan pelaku pasar atas upaya pemerintah menghadapi wabah corona di Indonesia. Pasar sangat optimis dengan kerja keras pemerintah dalam mengupayakan dan mendapatkan vaksin anti virus corona.

“Pemerintahan sampai saat ini terus berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan kesepakatan pengadaan vaksin baik dari China, Inggris, maupun AS,” katanya, Jumat sore.

Sebagai informasi, Indonesia, Brasil, Meksiko, India dan Rusia adalah negara-negara yang sepertinya akan menerima vaksin paling awal. Izin penggunaan vaksin kemungkinan bisa diberikan dalam hitungan bulan.

“Kalau memang benar Indonesia akan mendapatkan vaksin lebih awal maka ada harapan besar ekonomi bisa pulih lebih cepat ketimbang negara-negara lain,” ujarnya.

Mengutip riset Goldman Sachs Global Investment Research, vaksinasi yang lebih cepat bisa membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai lebih dari 6 persen tahun depan.

Perkiraan Goldman Sachs sangat berbeda dengan perkiraakn para ekonom di dalam negeri, karena di tahun 2021 Indonesia memasuki fase pemulihan ekonomi yang artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia di 3 persen – 3,5 persen saja.

“Dampak dari pandemi covid -19 sangat luar biasa terhadap perekonomian namun di masa pemulihan Pemerintah perlu berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan, karena di masa pemulihan memerlukan anggaran yang cukup besar kalau menginginkan ekonomi kembali pulih dengan cepat,” katanya.

Ibrahim juga menilai penguatan rupiah dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia yang terus melakukan strategi bauran ekonomi. Tujuannya untuk menstabilkan mata uang garuda dengan cara menurunkan suku bunga dan melakukan intervensi di pasar Valas, Obligasi dan SUN diperdagangan DNDF.

“Tujuan intervensi tersebut mampu menahan keluarnya arus modal asing yang cukup besar dari pasar keuangan dalam negeri dan sudah tentu pelemahan mata uang rupiah tertahan. Dan apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia mendapatkan apresiasi dari pasar,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Damai Membutuhkan Keterlibatan Semua Pihak

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah salah satu momen krusial dalam agenda demokrasi Indonesia yang membutuhkan keterlibatan aktif dari semua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini